Australia termasuk salah satu pasar properti yang stabil selama 30 tahun terakhir. Berdasarkan obrolan saya dengan seorang teman dari Metricon, pengembang di Australia, properti di Australia mampu mendatangkan laba 7 persen tiap tahun selama rentang waktu itu. "Dengan demikian investor bisa memiliki properti dalam waktu panjang tanpa perlu khawatir," demikian katanya.
Kuatnya pasar properti di Australia tersebut disokong oleh arus pendatang yang reguler serta kondisi ekonomi yang stabil. Arus pendatang tersebut membuat permintaan akan properti terus bertambah, belum lagi permintaan lokal.
Australia memang terbuka dalam hal kepemilikan asing. Orang asing bisa memiliki properti Australia secara langsung. Selain itu, hukum di Australia sangat melindungi konsumen sehingga investor dapat memperoleh kepastian dalam hal kualitas. Hukum juga memastikan orang yang menyewakan properti tidak dirugikan oleh penyewa yang mangkir membayar.
Kalau Anda perlu pinjaman bank untuk membeli properti, Anda bisa menggunakan bank di Australia. Jumlah pinjaman bisa mencapai 80 persen dari harga properti. Menurut rekan saya yang dari Metricon, prosesnya tidak rumit. "Semua syarat dan ketentuan bagi orang asing sama dengan orang lokal," katanya.
Dengan fakta-fakta tersebut, rasanya tidak berlebihan kalau saya bilang bahwa saat ini Australia merupakan salah satu tempat yang tepat untuk berinvestasi dalam bidang properti. Andai Anda punya anak yang hendak sekolah di sana, Anda bisa "sekali mendayung, dua pulau terlampaui." Artinya, Anda bisa beli properti untuk mereka tinggali sekaligus jadi investasi yang akan mendatangkan keuntungan.
Anda juga bisa membeli lalu menyewakan properti tersebut. Pencari properti untuk disewa masih berlimpah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H