Nietzsche terlahir dengan nama lengkap Friedrich Wilhelm Nietzsche yang dikenal sebagai filsuf penyuara kebebasan berpikir. Pemikiran Nietzsche menguncang dan mencungkil filsafat Barat yang telah mapan, dogma teologi Kristen, serta kultur Barat. Pemikiran yang diutarakan oleh Nietzsche dengan nada keras semacam badai yang mengecam ketenangan atmosfir filsafat Barat, oleh karenanya perlu rasanya untuk mengenal lebih dalam sosok Nietzsche dan fakta-fakta menarik serta kontroversial.Nietzsche lahir di Rcken pada 15 Oktober 1844. Hari yang sama dengan kelahiran Raja Prussia waktu itu Friedrich Wilhelm, Ayah Nietzsche seseorang pengagum raja Friedrich Wilhelm.Â
Dikarenakan bertepatan pada hari lahir sang raja  dan kecintaan Ayahnya maka Nietzsche diberi nama yang sama dengan raja tersebut, yaitu Friedrich Wilhelm Nietzsche. Orangtuanya Nietzsche ialah  Carl Ludwig Nietzsche (1813-1849), seorang pastor Lutheran yang keras dan istrinya Franziska,  nama gadisnya Oehler (1826-1897).  Misnal Munir (2011) mendeskripiskan dimasa remaja Nietzcshe mempunyai keahlian istimewa. ia seseorang pelajar bahasa yang berbakat serta pula seorang musisi yang terampil memainkan bermacam alat musik. Sejak usia yang masih sangat muda, Nietzshe mulai kehilangan kepercayaanya terhadap agama Kristen, dampak dari hal ini, Nietzsche mengabaikan pelajaran teologi dan lebih menekuni kebudayaan klasik.Â
Pada umur 25 tahun, yaitu tahun 1869, Nietzsche diangkat menjadi professor  filologi klasik di Universitas Basel. Sepanjang menjadi professor, dia menerbitkan tulisan pertamanya, The Birth of Tragedy ditahun 1872 dan Human, All Too Human ditahun 1878. Ia mulai menjauhkan diri dari keilmuan klasik, dan ajaran Schopenhauer, serta lebih tertarik pada nilai- nilai yang mendasari peradaban modern. Di Bassel Nietzsche mengajar selama kurun waktu sepuluh tahun, 1869-1879.Nurita Meliana (2013) dalam skripsinya memaparkan, kondisi kesehatan Nietzsche yang memakasnya cuti berkali-kali dari kelas yang dia ampu demi kesembuhan dirinya. Misalnya saja, pada 1870 ia jatuh sakit karena dilanda disentri dan difteri.
Ditahun 1870 ia hanya sempat mengajar sepanjang satu bulan, sisa waktu yang lain dipakai untuk berpergian keberbagai wilayah serta kota guna mengobati dirinya yang kian melemah. Sakit mata dan kepala mulai parah semenjak 1875. Serangan sangat parah dan lama dideritanya pada 1879, sehingga dia terpaksa berhenti bertugas sebagai dosen. Riwayat kesehatan Nietzsche ini butuh diketahui, sebab banyak orang berpandangan karya yang ditulis Nietzsche tidak lebih dari luapan atas pengalamannya menghadapi sakit. Pandangan di atas memang tidak bisa ditolak begitu saja, karena justru saat berisirahat sakit, Nietzsche tekun menulis dan menghasilkan karya-karya, diantara lain; (1) Die Geburt der Tragdie aus dem Geiste der Musik, (2) Unzeitgemse Betrachtungen, (3) Vom Nutzen und Nachteil der Historie fr das Leben. Ketiga buku ini mulai terbit pada tahun 1872 sampai 1874. Ditahun 1876 Â menerbitkan buku bertajuk Richard Wagner in Bayreuth.
Perjalanan hidup Nietzsche menjadi filsuf mengalami pertumbuhan yang sangat menentukan ketika ia membaca buku  Arthur Schopenhauer, The World as Will and Idea (1818). Seperti yang dideksrepsikan Misnal Munir (2011), Buku ini tidak hanya menginspirasi pemikiran filosofisnya, sekalian juga meneguhkan ateismenya. Selain Schopenhauer, pemikir Richard Wager turut mempengaruhi filsafat Nietzsche. Hal tersebut muncul dari persembahan Nietzsche kepada Wagner tertuang dalam bukunya The Bird of Tragedy (1872).
Filsafat Nietzsche merupakan filsafat tentang cara memandang kebenaran yang dikenal dengan sebutan filsafat perspektivisme. Nietzsche yang dikenal dengan istilah "sang pembunuh Tuhan" (dalam karyanya Also sprach Zarathustra). ia memprovokasi dan mengkritik kebudayaan Barat (dengan peninjauan ulang seluruh nilai serta tradisi ataupun Umwertung aller Werten) di era yang sebagian besar dipengaruhi oleh pemikiran Plato serta tradisi Kekristenan (keduanya bertumpu atas paradigma kehidupan setelah kematian, sehingga bagi Nietzsche anti dan pesimis terhadap kehidupan).Â
Meski demikian, dengan kematian Tuhan berikut paradigma kehidupan sehabis kematian tersebut, filosofi Nietzsche tidak menjadi sebuah filosofi nihilisme. Justru berlaku sebaliknya, mengutip Misnal Munir (2011) menurutnya, Â Filosofi Nietzsche untuk menaklukkan nihilisme (berwindung der Nihilismus) dengan mencintai secara utuh kehidupan (Lebensbejahung), dan memposisikan manusia sebagai manusia unggul (bermensch) dengan kehendak untuk berkuasa (der Wille zur Macht).
Paparan Deleuze (2002) dalam kutipan Misnal Munir (2011) menjabarkan bahwa dunia merupakan kehendak untuk berkuasan tak ada yang lain. Oleh karenanya, maunsia juga merupakan bentuk kehendak untuk berkuasa pula, hal ini ditegaskan oleh Nietzsche kendak untuk berkuasa merupakan gejala dunia yang sesunggunya. Â Dunia, alam semesta, membentuk sebuah proses peristiwa atas kehendak untuk berkuasa, dan kehendak untuk berkuasa itu memang telah seharusnya demikian adanya. Kehendak untuk berkuasa mulanya menciptakan diri sebagai daya perasaan, dan kemudian menjadi daya perasaan. Secara umum, daya yang "menjadi" tidak dapat disamakan dengan kualitas daya, ia adalah menjadi dari kualitas itu sendiri, kualitas kehendak untuk berkuasa.
- Die Geburt Der Tragdie 1872.
- Unzeitgemsse Betrachtungen  1873-1876.
- Menschliches, Allzumenschliches 1878-1880.
- Morgenrthe  1881.
- Die Frhliche Wissenschaft 1882.
- Also Sprach Zarathustra 1883-1885.
- Jenseits Von Gut Und Bse 1886.
- Zur Genealogie Der Moral 1887.
- Der Fall Wagner 1888.
- Gtzen-Dmmerung 1889.
- Der Antichrist 1889.
- Ecce Homo 1889.
Nietzsche meninggal dunia dipengujung abad-19, tanggal 25 Agustus 1900, setelah tiga tahun dirawat adiknya. Setelah mengalami berbagai penyakit, saat-saat terkahir Nietzsche sudah tidak dapat berpikir dan ia juga tidak tahu bahwa ia sudah mulai terkenal. Ia wafat dan dimakamkan di makam keluarga di Roecken, Jerman.
Referensi :