Mohon tunggu...
Febrian Arham
Febrian Arham Mohon Tunggu... pegawai negeri -

alumni DIII STAN' 04, (harusnya) DIV STAN' 08

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia, Kodok Bijaksana yang Akan Tersingkirkan  

24 Juni 2015   22:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:13 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Termasuk isu-isu penting dalam negeri yang berkutat pada politik, korupsi dan anti korupsi serta identitas kedaerahan dan agama yang seolah-olah tidak nyata padahal saling terkait.

Atas ketidakmampuan mengakui isu-isu tersebut untuk kemudian melemparkan bumerang berupa pencitraan tindakan bijaksana ke luar negeri, ke depannya senjata itu juga yang mungkin akan menghancurkan cita-cita bangsa Indonesia.

Indonesia tidak perlu mengkonsolidasikan kekuatannya lagi.  

Berkaca kepada analisa Ong Hok Ham, sejarawan Indonesia keturunan tionghoa lulusan Yale yang menyimpulkan bahwa devide et impera tidak pernah ada di Indonesia, karena Indonesia sedari awal tidak pernah bersatu, kecuali tanpa “pertolongan” tuan penjajah sama, yaitu Belanda.

Dan rasanya kita sudah terlambat dalam melakukan segala sesuatunya demi masa depan bersama yang indah dan bermartabat. Cepat atau lambat, si Kodok Indonesia akan terlempar dari eksistensi dinamika pergulatan kepentingan global. Tapi semoga saya salah.

Kita masih bisa membangun kepentingan si Kodok ini untuk tetap berada pada perahu di tengah arus deras sampai akhir zaman, jika kita mampu menyatakan kepentingan kita sendiri dengan benar. Yaitu kepentingan untuk mengakui masalah kita sendiri dan membiarkan yang terbaik dari kita untuk berbicara.  Dan ini tidak terdengar seperti pemerintahan yang sekarang yang didukung oleh kekuatan yang hanya sekedar kerja, tanpa berfilosofi.

 

 

     

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun