Status Terkini Energi Panas Bumi :Â
- Global
Saat ini, energi panas bumi telah diadopsi di berbagai negara di seluruh dunia. Menurut data dari International Renewable Energy Agency (IRENA), kapasitas terpasang global untuk pembangkit listrik geothermal mencapai lebih dari 15 gigawatt (GW) pada tahun 2022. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Indonesia, dan Filipina memimpin dalam pengembangan teknologi ini.
- Amerika Serikat: Sebagai negara dengan kapasitas geothermal terbesar, AS memiliki lebih dari 3 GW kapasitas terpasang, terutama di California dan Nevada. Beberapa proyek baru sedang dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas ini.
- Indonesia: Dengan potensi geothermal terbesar di dunia, Indonesia berupaya meningkatkan kapasitas terpasang menjadi 7.200 MW pada tahun 2025. Proyek-proyek seperti Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal Sarulla dan Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal Wayang Windu menunjukkan kemajuan yang signifikan.
- Filipina: Negara ini merupakan salah satu pengguna terbesar energi geothermal dan menyediakan sekitar 20% dari total kebutuhan listriknya melalui sumber ini. Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal Makban adalah salah satu yang paling terkenal.
Inovasi dan Penelitian
Inovasi dalam teknologi geothermal terus berkembang. Penelitian tentang penggunaan reservoir yang lebih dalam dan sumber daya dengan suhu lebih rendah menunjukkan potensi untuk memperluas aplikasi geothermal. Selain itu, teknologi pemantauan dan manajemen reservoir yang lebih baik dapat membantu menjaga keberlanjutan sumber daya ini.
Kesimpulan
Teknologi energi panas bumi memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan yang berkelanjutan. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, keunggulan yang ditawarkannya dalam hal keberlanjutan dan efisiensi membuatnya menjadi pilihan menarik untuk masa depan energi. Dengan dukungan penelitian, inovasi, dan investasi yang tepat, energi geothermal dapat memainkan peran penting dalam transisi menuju sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H