Mohon tunggu...
Pronika Saragih
Pronika Saragih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello, saya Pronika seorang mahasiswa yang belajar menulis mengenai hal yang berkaitan dengan kimia. Semoga senang dengan tulisan saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kromatografi Kertas Asam Amino Dalam Praktikum Biokimia

6 Oktober 2024   12:37 Diperbarui: 6 Oktober 2024   12:39 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

  • Metode Percobaan 
  •         Praktikum titrasi formal asam amino ini dilakukan di Lab Kimia Organik Undiksha pada tanggal 5 April 2023. Alat yang digunakan dalam eksperimen ini adalah pipa kapiler, ruang kromatografi, gelas kimia 250 mL dan 100 mL, batang pengaduk, spatula, pipet tetes, penggaris, gunting, pinset, dan oven pemanas. Selain itu, larutan elusi n-butanol, asam cuka, air, kertas kromatografi, larutan glisin, larutan leusin, larutan tirosin, triptofan, larutan unknown I, larutan unknown II, larutan unknown III, ninhydrin, alkohol, HCl pekat, dan fenol adalah bahan yang digunakan.

  • Cara Kerja
  •  
  • Pembuatan Larutan Eluen Campuran n Butanol, Asam Asetat Glasial dan Aquades 
  •        Ditambahkan ke 100 mililiter larutan n-butanol, 100 mililiter aquades, dan 24 mililiter asam asetat glasial ke dalam corong dan dikocok. Lapisan yang terbentuk kemudian dipisahkan.

  • Penyiapan Kertas Kromatografi
  •       Kertas kromatografi disiapkan dengan ukuran sesuai wadah kromatografi, sekitar 1,5 cm dari tepi bawah kertas yang ditandai dengan pensil.

  • Proses Kromatografi dengan Menggunakan Eluen Fenol
  •        Dengan menggunakan pipet kapiler, kertas kromatografi 15 x 25 cm ditotolkan dengan larutan sampel A, sampel B, metionin, triptofan, glisin, tirosin, dan leusin. Totolan berjarak 1,5 cm satu sama lain. Perlu diperhatikan bahwa tiap tetesan harus dikeringkan dengan diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum diteruskan ke tetesan berikutnya. Noda tidak boleh lebih dari 0,4 cm. Kertas tidak tersentuh jari dan tetap bersih. Untuk memungkinkan larutan elusi berjalan, kertas digantungkan dalam ruang kromatografi selama beberapa jam. Setelah larutan elusi berjalan kurang lebih 10 cm dari batas sampel, larutan elusi dihentikan dan kertas dikeluarkan dari ruang kromatografi. Setelah itu, pensil digunakan untuk menandai batas larutan dan kertas kromatografi dikeringkan pada suhu 100-105C. Setelah itu, kertas yang telah dikeringkan disemprot dengan larutan ninhidrin berikutnya.
  • Proses Kromatografi Dengan Menggunakan Eluan Campuran N-Butanol, Aquades dan Asam Glasial
  •        Siapkan kertas kromatografi 15 x 25 cm dan tandai tepi bawahnya dengan pensil 1,5 cm. Larutan asam amino standar dan sampel kemudian ditotolkan dengan pipet kapiler dengan jarak 1,5 cm satu sama lain. Larutan ujung terletak 2 cm dari pinggir kertas. Setelah itu, setiap tetesan harus dikeringkan terlebih dahulu, seperti dengan pengering rambut. Pastikan ada jumlah asam amino yang cukup pada kertas. Noda tidak boleh lebih besar dari 0,4 cm dalam diameter. Selain itu, pastikan kertas tidak disentuh oleh jari atau gunakan pinset. Karena ruang kromatografi telah diisi oleh uap eluen, kertas harus digantung di dalam ruang kromatografi dan dicelupkan ke tepi bawahnya dalam eluen. Ini memastikan bahwa totolan asam amino biasa dan sampel tidak terendam oleh eluen.

 

  • Hasil dan Pembahasan 
  • Hasil

NO

Larutan Sampel

Jarak Eluen

Jarak Noda

Warna

Rf

1

Larutan

Glisin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun