Pengaruh pH terhadap Kelarutan Garam pH juga dapat mempengaruhi kelarutan garam. Misalnya, beberapa garam dapat mengalami hidrolisis, yaitu reaksi dengan air yang mengubah pH larutan. Contoh garam yang mengalami hidrolisis adalah natrium karbonat (Na2CO3). Reaksi hidrolisis ini menghasilkan ion hidroksida (OH-) yang membuatlarutan menjadi basa. Sebaliknya, garam seperti natrium asetat (CH3COONa) mengalami hidrolisis menghasilkan ion hidrogen (H+), sehingga larutan bersifat asam.
Kesimpulan Kelarutan garam merujuk pada kemampuan garam untuk larut dalam pelarut seperti air. Faktor-faktor seperti sifat garam dan pelarut, suhu, dan tekanan mempengaruhi kelarutan garam. Sifat ionik garam dan polaritas pelarut memainkan peranan penting dalam kelarutan garam. Suhu umumnya meningkatkan kelarutan garam, sementara tekanan mempengaruhi kelarutan gas dalam larutan. Kelarutan garam memiliki banyak aplikasi dalam kimia, seperti pemurnian air, produksi obat-obatan, dan reaksi kimia dalam pelarut organik. Pemahaman tentang kelarutan garam penting dalam memahami sifat larutan garam dan berbagai proses kimia yang melibatkan larutan garam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H