Terletak di Desa Padang Garugur, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, Candi Si Djoreng Belangah menanti para penjelajah sejarah dan pecinta wisata alam. Candi ini bukan sekadar peninggalan sejarah Buddha yang berusia ratusan tahun, tetapi juga menjadi bagian dari konsep Desa Wisata yang dikembangkan oleh masyarakat setempat.
Menelusuri Jejak Sejarah Buddha
Candi Si Djoreng Belangah diperkirakan dibangun pada abad ke-12 hingga ke-14 Masehi. Keberadaannya menjadi bukti kuat keberadaan peradaban Buddha di wilayah Padang Lawas pada masa lampau. Struktur candi yang terbuat dari batu bata merah ini masih terawat dengan baik, meskipun telah mengalami proses pelapukan selama berabad-abad.
Menjelajahi Keindahan Desa Wisata
Lebih dari sekadar candi bersejarah, Si Djoreng Belangah telah menjelma menjadi desa wisata yang menawarkan berbagai pesona. Pengunjung dapat menikmati suasana pedesaan yang asri, keramahan penduduk lokal, dan berbagai aktivitas menarik seperti:
- Trekking: Jelajahi alam sekitar candi yang dikelilingi perbukitan dan persawahan hijau.
- Bersepeda: Nikmati sensasi bersepeda di pedesaan yang tenang dan damai.
- Mencoba kuliner khas: Cicipi hidangan tradisional Padang Lawas yang lezat dan kaya cita rasa.
- Belajar budaya lokal: Berinteraksi dengan penduduk setempat dan pelajari budaya dan tradisi unik Padang Lawas.
- Menginap di homestay: Rasakan pengalaman autentik tinggal di pedesaan dengan menginap di homestay yang dikelola oleh penduduk lokal.
Kombinasi yang Tepat untuk Liburan Anda
Candi Si Djoreng Belangah menawarkan perpaduan sempurna antara wisata sejarah, budaya, dan alam. Bagi Anda yang ingin melarikan diri dari hiruk pikuk kota dan mencari pengalaman wisata yang berbeda, Si Djoreng Belangah adalah pilihan yang tepat.
Tips Berkunjung:
- Waktu terbaik untuk mengunjungi Candi Si Djoreng Belangah adalah pada musim liburan
- Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman untuk trekking dan bersepeda.
- Bawalah topi, kacamata hitam, dan sunscreen untuk melindungi diri dari sinar matahari.
- Jangan lupa untuk membawa uang tunai karena tidak semua tempat menerima pembayaran non-tunai.
- Hormati budaya dan tradisi lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H