Stunting, masalah gizi kronis yang masih menjadi isu utama dan penting untuk segera diatasi di kalangan balita dan ibu hamil terutama di daerah pedesaan Indonesia. Negara ini menempati urutan ke-3 tertinggi di Asia Tenggara dalam hal prevalensi stunting. Data SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) tahun 2022 menunjukkan bahwa angka stunting Indonesia sebesar 21,6 persen di tahun 2022. Berdasarkan kondisi darurat stunting ini perlu adanya strategi penanganan yang lebih optimal untuk menekan angka stunting.
Kabupaten Jember berada pada urutan pertama di Jawa Timur dengan prevalensi stunting sebesar 34,9 persen. Upaya penanganan terus dilakukan untuk mengurangi angka stunting. Tim 15 Program Mahasiswa Berdesa (Promahadesa) Universitas Jember tahun 2024 berkesempatan melaksanakan program pencegahan stunting sebagai salah satu strategi penanganan stunting dengan mengadakan sosialisasi sanitasi lingkungan dan pencegahan stunting di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.
Kamis, 18 Juli 2024, bertempat di Kantor Kepala Desa Panduman, sepuluh mahasiswa Promahadesa mengadakan sosialisasi khusus yang berfokus pada pentingnya sanitasi dan dampaknya pada kebersihan lingkungan. Sosialisasi diawali dengan pengenalan pentingnya menjaga sanitasi yang baik. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi warga Desa Panduman, yang diwakili oleh setiap kader posyandu, tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan mereka. Harapannya adalah agar upaya ini dapat berdampak positif pada pengurangan prevalensi stunting. Bapak Ahmad Supriyadi, Sekretaris Desa Panduman menyampaikan, "Kegiatan ini penting, jadi harus diperhatikan dengan baik dan diterapkan di rumah masing-masing sehingga nanti dapat mencegah lebih banyak balita-balita stunting."Â
Sosialisasi yang dihadiri oleh 55 kader posyandu tersebut dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan Saluran Pengolahan Air Limbah (SPAL) sederhana yang menggunakan peraga sederhana dari bahan bekas seperti galon untuk menjelaskan bagaimana cara kerja penyaringan dan pembersihan air limbah rumah tangga sebelum dibuang ke selokan atau sungai. Selanjutnya dilaksanakan pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah yang mengajak masyarakat untuk mengolah minyak jelantah menjadi sabun agar bisa memiliki nilai guna sebelum langsung dibuang ke sungai atau selokan.
Tingginya antusiasme dari para kader posyandu, sebanyak 20 ibu dengan balita menghadiri kelas balita yang diadakan pada Sabtu, 20 Juli 2024. Bertempat di Polindes Panduman, 10 Mahasiswa Promahadesa Universitas Jember kembali mengadakan sosialisasi yang berfokus pada masalah stunting dan pembuatan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yaitu puding daun kelor. Sosialisasi yang berjalan dengan lancar ini diawali dengan pengenalan stunting, termasuk bahaya yang ditimbulkan oleh kondisi ini serta kasus-kasus kesalahan dalam pemberian makanan pendamping ASI dan dilanjutkan kegiatan FGD (Focus Group Discussion) secara interaktif. Mahasiswa juga memberikan pelatihan praktis tentang cara pembuatan puding daun kelor, yang diharapkan dapat membantu ibu-ibu menyediakan makanan tambahan yang bergizi bagi balita mereka. Salah satu ibu balita mengungkapkan bahwa sosialisasi yang diberikan, khususnya pembuatan puding daun kelor, sangat bermanfaat dan bahan mudah ditemukan di sekitar rumah.
Beberapa upaya kerja sama mahasiswa dan pemerintah dalam mencegah dan mengatasi Panduman bebas dari stunting telah dilakukan. Semoga dengan beberapa sosialisasi kami menjadi salah satu penggerak kesadaran tentang stunting dan sanitasi di Desa Panduman.
Salam Berstrategi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya