Mohon tunggu...
PROMAHADESA GUNUNG PASANG
PROMAHADESA GUNUNG PASANG Mohon Tunggu... Relawan - rumah belajar

program mahasiswa berdesa universitas jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Masyarakat Buta Aksara Melalui Rumah Belajar di Gunung Pasang-Kabupaten Jember

25 Agustus 2023   19:17 Diperbarui: 26 Agustus 2023   19:28 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata Kunci : Buta Aksara,  Gunung Pasang, Pendampingan, Rumah Belajar

Abstract

Illiteracy is still a work that has not been completed by the Indonesian government as an effort to increase sustainable development in the 2030 Sustainable Development Goals (SDGs). Jember Regency is a district with the highest percentage of illiterates reaching 167,118 million with productive ages of 15 to 59 years spread over 31 sub-districts in the district. Jember (Alimah, Hendrawijaya, & Indrianti, 2018). After conducting research on several areas in Jember Regency, we got information about illiteracy, namely the Gunung Pasang area, Suci Village, Panti District, Jember Regency. On January 30, 2023, we visited the area to confirm the information we got. Based on the results of our interviews with partners, the results were obtained, namely the implementation of learning houses to increase the literacy rate of the people in Gunung Pasang. The output target that the community wants to achieve is to get good assistance regarding reading, writing and arithmetic (calistung) with comfortable and qualified facilities and most importantly an increase in the percentage of literacy rates in the surrounding community. It is hoped that this activity can be well documented in the form of videos that are uploaded and affordable by the mass media and service journals indexed by Sinta 5. The learning process at home learning is carried out indoor and outdoor, learning activities carried out outdoor include: learning as usual using internal learning media room, mini roaming, matching pictures, completing words of objects, counting numbers, and writing and reading colors with nature.

Key Words : Illiteracy, Gunung Pasang, Assistance, Learning House

Input sumber gambar
Input sumber gambar

A. PENDAHULUAN

Sebagai upaya peningkatan pembangunan berkelanjutan Suistainable Development Goals (SDGs) 2030 Indonesia masih dihadapkan dengan peliknya kondisi pendidikan. Saat ini Indonesia memiliki tugas yang belum sepenuhnya tuntas mengenai buta aksara. Angka buta aksara buta aksara di Indonesia mencapai angka 1,7 juta jiwa dengan presentase tertinggi adalah penduduk wilayah Jawa Timur sebanyak 14,28% lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya (BPS, 2022). Kabupaten Jember merupakan kabupaten dengan presentase buta aksara tertinggi mencapai 167.118 juta dengan usia produktif 15 hingga 59 tahun tersebar di 31 Kecamatan di Kabupaten Jember (Alimah, Hendrawijaya, & Indrianti, 2018). Buta aksara merupakan kondisi dimana suatu individu atau kelompok tidak memiliki kemampuan dalam membaca, menulis dan berhitung serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Panggalih & Fatimah, 2015). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa individu dengan buta aksara memiliki kemampuan literasi yang kurang baik.

Literasi merupakan kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi seperti membaca, berbicara menyimak dan menulis (Rohim & Rahmawati, 2020). Jika didefinisikan secara singkat merupakan kemampuan dari menulis dan membaca. Tujuan dari seorang individu memiliki literasi yang baik adalah dapat meningkatkan pengetahuan melalui informasi yang sifatnya tertulis, meningkatkan penilaian terhadap suatu karya tulis secara kritis, dan dapat mengambil kesimpulam dari informasi yang telah dibaca. Manfaat dari literasi itu sendiri adalah dapat meningkatkan kosa kata baru dari individu, mendapat wawasan dan informasi baru, meningkatkan analisis dan cara berpikir individu, dan meningkatkan kemampuan pada individu dalam merangkai kata yang bermakna dan menulis.

Berdasarkan hal tersebut, melalui pengabdian masyarakat ini, akan berfokus kepada permasalahan yang terjadi di wilayah Kabupaten Jember. Setelah dilakukan research mengenai beberapa daerah di Kabupaten Jember kami mendapatkan salah satu informasi mengenai buta aksara yakni daerah Gunung Pasang desa Suci Kecamatan Panti Kabupaten Jember melalui Sasqia yang dahulunya tergabung pada kegiatan pengabdian masyarakat (Genbi) di kawasan tersebut. GenBi merupakan kepanjangan dari Generasi Baru Indonesia berupa komunitas yang terdiri dari mahasiswa/i penerima beasiswa Bank Indonesia yang berada di bawah naungan Bank Indonesia.

Pada 30 Januari 2023 lalu, kami mengunjungi daerah tersebut untuk memastikan informasi yang kami dapatkan. Setelah melewati berbagai perbincangan bersama warga setempat dan karang taruna setempat kami mendapatkan informasi mengenai beberapa masalah yang dihadapi oleh masyarakat setempat.

“Sarana dan prasarana yang terdapat disini belum terpenuhi dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah” ujar Intan salah satu Karang Taruna Gunung Pasang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun