Pasarkan Olahan Buah Naga Rembangan, Tim Promahadesa GPS UNEJ Berhasil Kirim Produk ke Surabaya dan Sidoarjo

Buah naga, dengan cita rasanya yang manis, telah menjadi populer di Indonesia. Salah satu pusat penghasil buah naga yaitu di Kawasan Puncak Rembangan yang terletak di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Desa Kemuninglor memiliki iklim dan tanah yang sangat cocok untuk budidaya buah naga. Buah naga Rembangan dikenal memiliki cita rasa istimewa dan kualitas unggul. Masyarakat sekitar belum mampu mengelola dan memanfaatkan potensi buah naga di desanya sendiri. Oleh karena itu, potensi dan tantangan yang dialami masyarakat desa ini menjadi suatu peluang bagi Tim Program Mahasiswa Berdesa (Promahadesa) GPS Universitas Jember untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat guna mengembangkan potensi desa dan membantu masyarakat untuk mengatasi tantangan dalam memanfaatkan hasil panen buah naga tersebut.

Kebun buah naga berlokasi di Kawasan Puncak Rembangan yang terletak di Desa Kemuninglor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur. (dokpri)

Tim Promahadesa GPS UNEJ, sebuah kelompok mahasiswa yang melaksanakan pengabdian terhadap pemberdayaan masyarakat desa, membantu masyarakat di kawasan Rembangan mengatasi masalah tersebut. Bantuan ini diimplementasikan dengan mengolahnya menjadi produk-produk yang menarik. Melihat potensi buah naga di Desa Kemuning Lor, Tim Promahadesa GPS UNEJ berhasil membuat variasi makanan berbahan buah naga.

Tim Promahadesa GPS UNEJ menciptakan produk olahan buah naga setempat agar menjadi produk yang tahan lama dan memiliki daya tarik tersendiri sekaligus dengan melakukan branding menggunakan nama merek NagaBrand sehingga dapat mudah dikenal di benak konsumen. Beberapa produk olahan buah naga tersebut antara lain Naga Bliss (es krim buah naga), Naga Crunch (stik buah naga), dan Naga Jerky (abon dari kulit buah naga). Dalam memperkenalkan produknya, Tim Promahadesa GPS UNEJ juga membantu dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif dan promosi yang kuat. Promosi ini dilakukan dengan memasarkan melalui berbagai sosial media seperti Whatsapp dan Instagram sehingga produk buah naga Rembangan mulai dikenal dan diminati oleh masyarakat Jember, bahkan sampai Surabaya dan Sidoarjo.

 Produk NagaBrand telah dipasarkan menggunakan metode digital marketing melalui sosial media instagram, Hal tersebut dapat menjadi media untuk memasarkan produk ke luar wilayah Jember. Tim Promahadesa GPS berhasil memasarkan produk NagaBrand ke luar wilayah Jember dan melakukan pengiriman menggunakan jasa ekspedisi. Pengiriman pertama yaitu 2 pcs produk Naga Cruch dengan tujuan Surabaya dilakukan pada 5 September 2023 dan telah diterima oleh pemesan pada 6 September 2023. Sedangkan untuk pengiriman kedua yaitu 5 pcs produk Naga Crunch dan 2 pcs produk Naga Jerky dengan tujuan Sidoarjo dilakukan pada 7 September 2023 dan telah diterima oleh pemesan pada 8 September 2023. Upaya Tim Promahadesa GPS UNEJ untuk memasarkan produk NagaBrand ke Surabaya dan Sidoarjo ini mendapat sambutan positif. Produk-produk yang dikirim mendapatkan apresiasi dari konsumen karena rasa yang enak, kualitas yang terjaga, dan tiba dengan cepat ke tangan konsumen.

Pengiriman pertama dengan tujuan Surabaya menggunakan ekspedisi pada 5 September 2023 (dokpri)

Pengiriman kedua dengan tujuan Sidoarjo menggunakan ekspedisi pada 7 September 2023 (dokpri)

Keberhasilan Tim Promahadesa GPS UNEJ dalam mengirimkan produk NagaBrand ke Surabaya dan Sidoarjo merupakan salah satu langkah awal yang baik sehingga nantinya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kemuning Lor secara berkelanjutan. Masyarakat Desa Kemuning Lor kini memiliki akses ke pasar yang lebih luas, meningkatkan pendapatan, dan merasakan manfaat dari kegiatan pendampingan pengolahan buah naga ini. Selain itu, inisiatif ini juga membantu mempromosikan potensi desa yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Keberhasilan Tim Promahadesa GPS UNEJ dalam memasarkan olahan buah naga Rembangan ke Surabaya dan Sidoarjo adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemuda, mahasiswa, dan masyarakat desa dapat menciptakan peluang dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal.