Potensi buah naga yang berada di Desa Kemuninglor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, dapat dikatakan melimpah. Saat sedang musim, hasil panen buah naga dapat mencapai 700 kilogram hingga 1,2 ton. Besarnya potensi tersebut membuat peluang usaha buah naga di Desa Kemuninglor menjadi terbuka karena belum terdapat produk olahan yang memiliki nilai jual tinggi. Melalui kesempatan tersebut, Tim Program Mahasiswa Berdesa "Governance and Public Sectors" (Promahadesa GPS) memberikan pelatihan pengolahan kepada masyarakat sekitar dan perwakilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kemuninglor pada hari Sabtu (15/7).
Bertempat di Balai Desa Kemuninglor, Tim Promahadesa GPS yang beranggotakan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember memberikan pelatihan untuk memanfaatkan buah naga menjadi tiga jenis produk olahan yang sangat inovatif dan kekinian, diantaranya es krim, stik, dan abon. Pada kesempatan tersebut, Bagas Bara Pratama yang merupakan salah satu anggota Promahadesa GPS, memaparkan bagaimana bahan, peralatan, dan langkah-langkah untuk melakukan pengolahan buah naga menjadi tiap-tiap jenis produk tersebut. Tamu undangan yang hadir pun sangat antusitas dengan pemaparan yang diberikan oleh Tim Promahadesa GPS.
Selain pemberian pelatihan kepada tamu undangan, Tim Promahadesa GPS juga turut melakukan praktik pengolahan produk di hadapan tamu undangan yang hadir. Pada praktik pengolahan buah naga tersebut, tim langsung mempraktikkan proses pembuatan tiga jenis produk olahan sehingga dapat diamati oleh tamu undangan. Ketua Tim Promahadesa GPS, Muhammad Harits Anwar, menyebut bahwa kegiatan praktik yang dilakukan pada kesempatan ini juga menjadi pelengkap supaya tamu undangan tidak hanya mengetahui secara teori saja, tetapi bisa mengamati sehingga bisa memahami dan mempraktikkannya di rumah. "Praktik ini sangat bermanfaat apabila tamu undangan nantinya akan membuka usaha pengolahan buah naga, sehingga bisa menjadi wirausahwan yang terampil", tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Ibu Resha Dwi Ayu Pangesti Mulyono sebagai Dosen Pembimbing mengucapkan apresiasi yang luar biasa atas pencapaian Tim Promahadesa GPS telah melaksanakan Pelatihan dan Praktik Pengolahan Buah Naga di Desa Kemuninglor. "Semoga apa yang dilakukan adik-adik di sini bisa ditiru oleh masyarakat sekitar sehingga Desa Kemuninglor bisa memiliki produk inovatif untuk dipasarkan. Dalam jangka panjang juga hal ini bisa menjadi salah satu ikon wisata yang dimiliki Desa Kemuninglor." Kepala Desa Kemuninglor, Bapak Budi Haryanto, yang ditemui turut mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang dilakukan oleh Tim Promahadesa GPS dan berharap nantinya kegiatan ini bisa betul-betul direalisasikan sehingga tidak hanya berhenti sampai di sini. "Tentu kegiatan semacam ini sangat membantu masyarakat Desa Kemuninglor ini, apalagi rencana pemerintah desa nantinya akan membuat sentra kuliner yang mengangkat buah naga. Saya harap buah naga dapat menjadi ikon Desa Kemuninglor supaya lebih dikenal masyarakat dan semakin menambah minat masyarakat berwisata di sini".
Pada tahap berikutnya, Tim Promahadesa GPS akan melakukan audiensi kembali dengan berbagai pihak di Desa Kemuninglor supaya kegiatan pelatihan tersebut dapat direalisasikan. Tim Promahadesa GPS senantiasa mengupayakan agar produk-produk tersebut dapat dihasikan secara mandiri oleh Desa Kemuninglor sehingga impact kegiatan Pelatihan dan Praktik Pengolahan Buah Naga betul-betul dapat diserap oleh masyarakat sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H