Mohon tunggu...
Promahadesa Arjasa
Promahadesa Arjasa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Program Mahasiswa Berdesa Universitas Jember Desa Arjasa 2024

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Promahadesa Arjasa 2024-Optimalisasi Edukasi Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk Mencegah Stunting di Desa Arjasa Kecamatan Arjasa

30 Agustus 2024   11:58 Diperbarui: 30 Agustus 2024   12:34 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koordinasi dengan perangkat desa (Dokumentasi Pribadi)

Program Mahasiswa Berdesa (Promahadesa) adalah program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa ke mitra sasaran yang menjadi Desa Binaan UNEJ. Tujuan dari kegiatan Promahadesa adalah meningkatkan kemandirian masyarakat secara ekonomi atau sosial, menciptakan ketentraman dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat, serta meningkatkan hard skill dan soft skill.

Kecamatan Arjasa merupakan bagian dari Kabupaten Jember yang terletak 9 km ke arah utara dari pusat Pemerintahan Jember. Wilayah ini merupakan dataran tinggi yang dikelilingi oleh perbukitan di bagian utara. Berdasarkan data BPS Jember tahun 2022, Kecamatan Arjasa terdiri dari enam desa, yaitu Desa Kemuning Lor, Desa Darsono, Desa Arjasa, Desa Biting, Desa Candijati, dan Desa Kamal. Desa Arjasa sendiri terdiri dari lima dusun, 17 RW, dan 54 RT, dengan jumlah penduduk mencapai 9.045 jiwa. Mayoritas penduduk Desa Arjasa bekerja sebagai buruh tani dan ibu rumah tangga. Potensi hasil pertanian dan perkebunan di desa ini meliputi padi, jagung, singkong, pisang, dan pepaya.

Salah satu masalah kesehatan yang ada di Desa Arjasa adalah permasalahan stunting. Stunting adalah kondisi karena defisiensi nutrisi jangka panjang yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Efek stunting dapat berlangsung lama. Anak stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif yang terhambat, prestasi akademik rendah, durasi pendidikan lebih singkat, serta produktivitas dan kualitas hidup yang rendah saat dewasa. Beberapa faktor penyebab stunting adalah ketidaktahuan atau rendahnya pengetahuan orang tua terhadap kesehatan, termasuk pemenuhan gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan dan kepatuhan masyarakat untuk mengikuti posyandu. 

Koordinasi dengan perangkat desa (Dokumentasi Pribadi)
Koordinasi dengan perangkat desa (Dokumentasi Pribadi)

Rendahnya pengetahuan tentang kesehatan dapat disebabkan karena akses pendidikan dan akses kesehatan yang kurang. Khususnya pada masyarakat dataran tinggi. Untuk program kesehatan pada ibu hamil yang berjalan baru posyandu saja, sedangkan program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) masih belum dapat terlaksana. Terdapat juga masalah kepatuhan warga yang menurun ketika program dari puskesmas telah selesai. Kemudian juga terdapat kendala imunisasi yang tidak tercapai karena rendahnya pengetahuan orang tua. Selain itu stunting juga dapat terjadi karena faktor ekonomi dan kebersihan lingkungan.

Oleh karena itu kami melaksanakan program Optimalisasi Edukasi Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk Mencegah Stunting dengan target output meningkatnya pengetahuan masyarakat terkait stunting, pentingnya pemenuhan gizi 1000 HPK, pemeriksaan antropometri untuk mendeteksi stunting, pentingnya imunisasi, konsumsi tablet tambah darah, dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta pengembangan ekonomi lokal agar dapat dijangkau oleh masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Program kerja kami dilakukan dengan metode sosialisasi, workshop, pembuatan poster, dan pembuatan buku. Melalui program ini kami berharap tidak ada lagi kasus stunting di Desa Arjasa dan masyarakat dapat menjadi lebih maju dan produktif dalam seluruh aspek kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun