Mohon tunggu...
Yudhi Setiawan
Yudhi Setiawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Technical Fashion | Writer | Entrepreneur

Jika menulis adalah bahasa dalam berkomunikasi, maka biarkanlah itu yang menjembatani kita untuk bisa memahami sudut pandang satu sama lain dalam melihat Dunia. | prologaksara.wordpress.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nara: Bersapa dengan Waktu

14 Agustus 2021   00:08 Diperbarui: 14 Agustus 2021   00:13 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kita dalam garis waktu kehidupan, melintasi setiap keadaan dan kondisi. Bertegur dengan setiap kejadian dalam lintasan waktu.

--

Nara duduk dan menatap dirinya dalam bayangan bias air. Mencoba memahami lintasan garis hidupnya, dalam panjang waktu yang sudah dia tempuh.

Nara mungkin adalah sosok yang melankolis yang mencoba memahami peran waktu dalam hidupnya. Terkadang berbicara pada dirinya sendiri, dengan pertanyaan singkat yang merunut.

Pertanyaan tentang, apa yang waktu siapkan saat mempertemukan kita dengan ragam keadaan dan situasi. Lalu apa yang waktu siapkan saat mulai ada manusia lain yang hadir dalam lingkar kehidupan kita.

Pertanyaan yang bias, tidak bernalar ! Untuk apa ditanyakan. Begitulah respon orang tentang apa yang coba dipahami oleh Nara.

Nara percaya jika dia bukanlah satu - satunya manusia yang tenggelam dalam pertanyaan tentang hidup.

Yang Nara yakini, menemukan alasan dalam setiap keadaan dan situasi adalah cara terbaik untuk memahami waktu.  Mengenal diri kita dalam peran yang terus berjalan dalam hidup.

--

Bersuka citalah Nara, jika hidup harus dipertanyakan maka tidaklah apa jika harus bersapa dengan waktu. Karena hanya waktu yang mungkin bisa memberikan dirinya untuk bisa kita selami.

Menyelami untuk memahami, memahami untuk menemukan. Menemukan makna, yang belakangan ini sudah tidak banyak orang lakukan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun