Mohon tunggu...
Operariorum
Operariorum Mohon Tunggu... Buruh - Marhaenism

Operariorum Marhaenism, merupakan Tulisan-tulisan mengenai ditindasnya orang Minoritas didalam realitas dan pola-pola diskriminasi yang dilakukan oleh pemilik otoriter, korporat dan kapitalissecara semenang-menang dan tidak adanya keadilan bagi kaum maniver mikro.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peran Urgen Mahasiswa dalam Menyelesaikan Problematika Korupsi di Indonesia

30 November 2018   11:53 Diperbarui: 13 Desember 2018   17:38 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagaimana yang kita ketahui nahwa bangsa indonesia merupakan bangsa yang memiliki  tingkat korupsi dalam peringkatke 90 walaupun dia merupakan angka yang tidak terlalu signifikan bukan berarti kita mengabaikan korupsi. Tindakan korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab ini sebagaimana dia hanya untuk memeperkaya dirinya sendiri. 

Dan akhirnya yang menjadi korban dari tindkaan oportunis ini adalah rakyat.  yang tidak tahu menehu perihal bangsanya sendiri. Pada akhirnya banyaknya tingkat kemiskinan dimana-mana, banyak yang mengakhiri hidupnya karna tidak mempu lagi dalam kebutuhan ekonominya. 

Sebenarnya korupsi bukan hanya terjadi pada zaman milenial ini melainka dia telah ada pada zaman VOC dimana para pegai negeri tidak puas atas gaji yang dianggapnya begitu mikro dan akhirnya dia ingin mendpaatkan hasil yang lebih besar dan apada akhirnya dia melakukan tindakan oportunis ini untuk keuntunggan kebtuhan hidupnya yang dianggap terlalu mikro. 

Korupsi bahkan pada era-eranya orde lama zamanya pak soekarno  tidak dapat dikendalikan, dikendalikan saja tidak bisa apa lagi dapat diberantas. Itu amat utopis dilakukan, karna korupsi telah mendarah daging pada darah mereka, sesuatu yang telah masuk dalam tubuh atau bahkan telah menjadidarah daging amat sulit untuk di hindari untuk di berantas. 

Kemudian pada masa pemerintahan Megawati soekarno putri, dibentuklah komisi pemberantasan korupsi atau disingkat dengan KPK, dimana KPK disini memiliki peran andil dalam menyelesaikan problematika yang terjadi perihal Korupsi yang semakin hari semakian frontal. Dimana KPK merupakan lembaga yang begitu Independen dia berdiri sendiri tidak ada sesautau yang membawahinya, artinya tidak akan adanya sebuah relasi buruk baik itu Nepotisme, Manipulatif ataupun spekulasi didalamnya. 

Melansir dari CNBC, rabu (25/1/2017). Transparency mengatakan negara-negara dengan sektor paling rendah merupakan negara paling korup, yang biasanya ditandai dengan adanya imunitas (pengampunan) untuk korupsi, tatakelola pemerintahan yang buruk, dan lembaga pemerintahan yang lemah". 

Melihat korupsi dari masa kemasa. Para mahasiswa memiliki peranan yang begitu signifikan atas keterlangsugan kontinyu kepemimpinan yang akan berlangsung dimasa depan dimana mahasiswa merypakan generasi penerus bangsa yang tidak dapat dimunafikan. Keadaan mahasiswa kedepannya dapat dilihat dilihat dari regenerasi mahasiswa ini baik dan buruknya bnagsa ini kedepannya dapat dilihat dari prakais apa yang telah diebrikan mahaiswa. 

Kepedulian serta amanah harus dijaga oleh mahasiswa karna bila mana mahasiswa menjadi aparis terhadap linkungganny maka mahasiswa tersebut tidak dapat dijadikan sebuah contoh konkrit dari generasi selanjutnya, peranan mahasiswa memang begitu makro maka dari itu, sebagai mahaiswa haruslah dijaga kepeduliannya terhadap lingkunggan serta peka terhadap rpblematika yang dihadapi, karna mahasiswa merupakan aspirasi suara dari kaum para marhaen bukan saja kaum marhaen begitupun kaum tertindas. Mahasiswa bukan hanya harus pandai dalam retorika akademisnya namun juga dalam praksisnya, karna bila hanya beretorika tanpa praksis wacana-wacana ang dibangunkannya hanya sebagai sebuah metafora yang utopis. 

Yang pertama Sistem penyelenggaraan negara yang keliru. Sebagaimana diketahui bahwa negara indonesia merupakan negara yang berkembang semesteinya petinggi dinegeri ini lebih memperioritaskan rekonstruksi dibidang pendidikan. Namun yang menjadi problematika adalah yang terjadi pada bangsa ini para petinggi lebih menyibukkan pada bidang ekonomi, mulai dari orde lama bercontinu smaapi pada orde baru hingga era reformasi. Sebagaimana yang diketahui bahwa setiap negara berkembang memiliki SDM yang mikro, uang, manajemen, serta teknologi. Konsekuensi diskursusnya semua barang diimpor dari luar negeri. 

Kedua, Kopetensi PNS yang Rendah, karna gaji yang mikro sehingga para PNS mencari penambahan matrealis mereka dengan jalan melakukan tindak korupsi. Sebenarnya dengan gaji yang sedikitpun para PNS terus dapat melagsungkan kebutuhan ekonominya namun karna PNS memiliki pemikiran yang begitu pragmatis serta opurtunis untuk memanjakan gaya hidupnya maka dia melakukanlah tindak korupsi tersebut pada hal. Dia tidak mengganalogikan bahwa dia merupakan pegawai negeri yang juga melakukan kontribusi bukan yang begitu urgen bagi negeri ini. 

Ketiga, Pejabat yang serakah, kara memiliki gaya hidup yang berpatokan pada kebutuhan matrialis, muncullah keingginan dalam diri para pejabat untuk memper makrokan kebutuhan ekonomisnya secara praktis. Sebagaimana terjadinya kasus baru-baru ini mengenai tindak korupsi yang dilakukan oleh para anggota DPRD kota malang yang menyebkan 41 anggota DPRD tersebut tertangkap. JAKARTA, KOMPAS.com- ( selasa, 4 september 2018).  sebanyak 41 dari 45 anggota DPRD kota malang, jawa timur, berstatus sebagai tersangka suap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun