Mohon tunggu...
Jocelyn Allison
Jocelyn Allison Mohon Tunggu... Jurnalis - sebagai pelajar

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Natal yang Bermakna

6 Desember 2019   12:06 Diperbarui: 6 Desember 2019   12:24 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam yang kutunggu

Hari yang kunantikan

Melihat indahnya hari

Menunggu waktu yang tepat

Duduk di dekat jendela...

Membayangkan malam hari

Ku berdoa pada Nya

Berharap mendapat hadiah terindah

Menghias pohon natal

Membuka kado yang berada dibawahnya

Dan bagian terbaiknya...

Menghabiskan malam bersama keluarga

Alyson : " Sekarang kita mau ngapain ya?"

TanTan : "Ci, mau menghias pohon natal tidak? Kan kata mama kita boleh hias sekarang tidak harus nunggu mama."

Alyson : "Tan, memang kita boleh menghias sekarang, tetapi bukan menghiasnya yang penting."

TanTan : "Memangnya apa yang penting? Oh..bintangnya bagian puncak. Kalau itu ada di gudang kok!"

Alyson : "Bukan Tan, kamu lucu juga kadang-kadang ya! Hal yang paling penting itu adalah saat kita menghabiskan waktu dengan anggota keluarga yang lengkap. Natal yang paling indah itu saat bisa berkumpul."

TanTan : "Ooo... Oke deh, kita tunggu mama dan papa dateng ke rumah ya!"

Alyson : *Mengangguk*

Selama 2 jam mereka menunggu dan akhirnya mama datang.

Alyson : "Akhirnya mama datang. Kok papa masih belum datang?"

Tantan : "Kita sudah nunggu lamaa bangeett *muka cemberut*"

Mama : "Maafin mama ya membuat kalian menunggu lama. Tadi, mama lagi nyari hadiah buat dibungkus. Nih kalian taruh kado-kado ini dibawah pohon natal ya. Nanti malam kita buka bersama. Papa katanya belum tentu bisa datang tepat waktu ke rumah katanya ada urusan."

Mendengar papanya tidak bisa datang tepat waktu, Alyson merasa natalnya sudah hancur. Sementara Tantan sudah sibuk meletakkan kado-kado yang dibawa mamanya kebawah pohon natal.

Alyson : "Ma, berarti malam ini papa tidak bisa bersama kita saat natal?"

Mama : "Mungkin saja. Tapi jangan sedih, kan kita masih bisa makan malam masakan mama."

Alyson : "Tapikan jadinya natal kali ini tidak bermakna!" *sambil menangis menuju kamar*

Mama sangat terkejut mendengar kata dari Alyson. Ia segera mengahampiri Alyson anaknya itu yang sedang merasa sedih.

Mama : "Ly, makna natal memang saat kita bisa menghabiskan waktu bersama, tetapi jangan lupakan makna sebenarnya yaitu kelahiran Yesus. Di hari natal yang paling penting adalah kita bisa bersyukur dan berdoa bersama."

Alyson : "Baiklah ma, malam ini sebelum kita membuka kado dan makan bersama kita berdoa bersama dulu ya *sambil mengahapus bekas air mata*"

Mama : "Ya sudah, sekarang mari kita menghias pohon natal sudah mulai sore."

Mereka akhirnya segera menghias pohon natal dengan kebahagiaan. Hingga sampai pada bagian akhir yaitu bintang di ujung pohon.

Tantan : "Bintangnya siapa yang bisa meletakannya di atas sana? Biasanya yang meletakkan Tantan digendong papa."

Saat Tantan selesai mengatakan hal tersebut, ada bunyi bel yang tiba-tiba berbunyi. Mereka segera membuka pintu. Ternyata papanya terlambat karena berusaha membawa pulang kado terindah.

Papa : "Maaf papa pulang terlambat. Papa kebingungan mencari hadiah untuk kalian."

Ternyata yang dibawa oleh papa adalah bintang untuk ujung pohon natal yang berisi foto mereka semua.

Alyson : "Hadiah terindah itu adalah keluarga kita lengkap saat malam natal pa."

Tantan : "Iya, papa harusnya pulang tepat waktu. Yuk sekarang kita taruh bintangnya bersama."

Mereka akhirnya bisa meletakkan bintang tersebut dan berdoa bersama.

Natal terindah dalam hidupku...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun