Mohon tunggu...
Juli Hua
Juli Hua Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Profil Cipto Junaedy

23 Oktober 2015   20:03 Diperbarui: 23 Oktober 2015   20:03 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada lima tahun terakhir, sejak usia 35 tahun, Cipto Junaedy membagikan dan mengajarkan strategi-strateginya melalui seminar terpopuler Strategi Membeli Properti Tanpa Uang Tanpa KPR, Tanpa Harus Menunggu Harga Miring yang diselenggarakan di berbagai kota besar di Indonesia dan luar negeri.

Cipto Junaedy mengajarkan dalam berbagai seminar yang telah diselenggarakan di banyak kota, baik luar negeri maupun dalam negeri, di antaranya di Jakarta, Makassar, Surabaya, Medan, Bali, Balikpapan, Palembang, dan kota-kota lainnya di Indonesia; agar setiap orang memiliki properti minimum sejumlah anaknya, tanpa utang, tanpa uang.

Cipto Junaedy menitikberatkan supaya orang bisa memiliki properti tanpa utang sehingga tidak menyiksa dirinya dengan berbagai utang, beliau juga mengajarkan bagaimana agar yang berhutang supaya cepat segera lunas. Buku beliau sudah harus dicetak ulang berkali-kali dalam jangka waktu yang singkat. Beliau telah mengubah banyak orang dari berbagai latar belakang; baik dari tukang bakso, ibu rumah tangga, perawat, pedagang, wirausahawan, developer, pemilik toko, pegawai, eksportir, investor property, pemilik bimbel, direktur, sehingga bisa memiliki banyak properti minimum sejumlah anaknya dan terbebas dari utang.

 Cipto Junaedy juga memberikan seminar di Singapore, mengajarkan bagaimana membeli properti di Singapore tanpa uang. 


Meskipun ada sejumlah pihak yang telah dan berusaha melakukan tindakan plagiat terhadap buku dan seminar ciptaannya, dia tetap berkomitmen untuk terus membagikan ilmunya agar bisa dipraktikkan oleh banyak orang, terlepas dari perasaan manusiawi bahwa sebagai penulis dan pembicara, dia juga mengalami kepahitan hati akibat tindakan plagiat yang masih merajalela di Indonesia.

Cipto Junaedy yang juga bapak dari tiga orang anak ini punya misi: setiap orang memiliki properti minimal sejumlah anak mereka, dan mengajarkan tanggungjawab keluarga.Cipto Junaedy bersama Gramedia Pustaka Utama & Jawa Pos pada tanggal 7 Juni 2010 memberikan Tali Kasih berupa 1 unit rumah kepada janda mendiang Briptu Boas Woisiri yang meninggal karena musibah di Aceh, dan Tali Kasih Uang senilai Harga Rumah kepada janda alm. Rudiman dan Sutikno, pegawai dinas pendidikan yang meninggal karena musibah perampokan ketika mengambil gaji guru sekecamatan.

 Cipto Junaedy memberikan Tali Kasih untuk yang kedua kali nya pada tanggal 30 Januari 2011. Tali Kasih Berupa Uang senilai Rumah diberikan kepada keluarga korban bencana Merapi yang meninggalkan istri dan anak anak yang masih kecil yaitu keluarga almarhum Relawan Jupriyanto dan Wartawan Yuniawan Wahyu Nugroho. Mereka adalah korban meninggal dalam bencana Merapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun