Tanggal 16 agustus 2023 adalah awal dimulainya pendidikan calon guru penggerak angkatan 9. Sebuah proses panjang yang harus dilalui calon guru penggerak untuk sampai pada tahap ini. Perjalanan panjang pendidikan pengerak dimulai dengan mengeksplorasi filososfi pemikiran Ki Hajar Dewanatara. Mendengar Ki Hajar Dewantara tentu yang pertama kali terlintas ada semboyan Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani. Secara makna tentu sudah tidak asing lagi bagi kita sebagai seorang pendidik. Menempatkan diri posisi bagaimana saat kita di depan, bagaimana saat kita di tengah, dan bagaimana saat kita di belakang murid.
Setelah belajar modul 1.1 tentang filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara maka banyak hal yang ternyata lebih dari semboyan di atas. Pendidikan sebagai tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat, pendidikan adalah menuntun segala kodrat anak, pendidikan disesuaikan dengan kodrat alama dan kodrat zaman serta budi pekerti adalah filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara. Sebuah pemikiran yang luar biasa dari tokoh besar pendidikan Indonesia.
Perasaan selama melakukan perubahan di kelas adalah sangat senang dengan perubahan dalam pembelajaran. Banyak hal baru yang dilakukan untuk menerapkan pembelajaran dengan sistem among sehingga menumbuhkan kembangkan kekuatan kodrat murid agar terwujud murid yang merdeka. Mendampingi mereka mewujudkan cita-citanya adalah kebahagiaan yang tidak ternilai harganya.
Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan yaitu melakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui gaya belajar, karakter, serta minat murid. Gagasan selanjutnya adalah merancang pembelajaran yang berpihak pada murid. Merubah orientasi belajar dari teacher center menjadi student center. Langkah ini dapat dimulai dengan melakukan kegiatan tanya jawab kesiapan belajar dari murid yang dijadikan landasan dalam merancang pembelajaran.
Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik yang saya lakukan yaitu melakukan kolaborasi dengan asesor Penilaian Kinerja Guru (PKG). kegiatan ini di awali dengan diskusi persiapan pembelajaran mulai dari administrasi guru, persiapan materi mengajar, metode mengajar, persiapan tempat dan pelaksanaan pembelajaran, serta refleksi pembelajaran.
Rangkaian pelakasanaan (perencanaan, penerapan dan refleksi) aksi diawali dengan  berkolaborasi dengan asesor PKG dan teman sejawat untuk menyusun materi pembelajaran yang dapat menuntun murid agar dapat menemukan kemerdekaan dalam belajar. Tujuan materi pembelajaran ini adalah murid dapat memahami dan mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga digunakan untuk menyusun beberapa pertanyaan pemantik yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Menyiapkan Lembar Kerja Peserta Didik dan bahan ajar yang di pelajari juga dilakukan dalam kegiatan ini.
Kegiatan pembelajaran di awali dengan berdoa, dilanjutkan dengan berdoa dan pemberian motivasi. Setelah dilakukan apersepsi maka kegiatan selanjutnya adalah memberikan pertanyaan pemantik pengetahuan murid tentang DHCP server. LKPD dan bahan ajar dipelajari murid secara berkelompok, melalui kegiatan diskusi murid saling belajar menghargai antar sesama teman dan melatih sikap percaya diri. Di akhir pembelajaran murid diajak untuk merefleksikan diri terkait pembelajaran yang telah dilakukan serta menyimpulkan materi pembelajaran dengan guru. Testimoni dari murid yaitu mereka mereka merasa senang dengan metode  yang diterapkan sehingga materi dapat diserap dengan baik dan pembelajaran jadi tidak membosankan.