Mohon tunggu...
Pernandus Simangunsong
Pernandus Simangunsong Mohon Tunggu... Human Resources - Cuma mahasiswa biasa yang mencoba peruntungan.

Seorang pecinta sajak dan politik, terlebih sosial. Selalu berharap terjadi muzizat yang besar di negeri tercinta, agar kita dapat bahagia selamanya, amin!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negeri Seribu Tawa "DPR" dan Seribu Duka "Rakyat"

11 Oktober 2020   06:00 Diperbarui: 11 Oktober 2020   06:16 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Indonesia merdeka,

Kini hanya menjadi khayalan semata.

Semakin banyak peraturan menyiksa,

Bahkan ada yang tak dapat masuk logika.

Hanya membuncitkan perut para anggota,

Berkedok kepentingan dan kebaikan bersama,

Tanpa sadar menyiksa masyarakat dibawahnya.

Negeri lelucon.

Gedung DPR sudah seperti Hotel Del Luna,

Yang katanya isinya semua SETAN.

Bapak/ibu DPR,

Di Indonesia kalian menderita apa?

Peraturan yang kalian buat selalu menyiksa rakyat,

Tapi membuat diri kalian terus kaya dan meroket.

Suara kalian dari rakyat ini,

Jabatan kalian dari rakyat negri ini,

Tapi kenapa malah kalian yang mengkhianati.

Tikus berdasi,

Berdansa di atas penderitaan negeri,

Menertawai penderitaan rakyat di bumi Pertiwi, dan

Hanya untuk memperkaya dirinya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun