Pengertian Manusia
Pengertian manusia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah makhluk yang mempunyai kecerdasan/dapat mengendalikan makhluk lain. Seseorang melewati 5 tahapan kehidupan yaitu masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa dan masa tua (lansia). Seseorang yang lanjut usia (lansia) didefinisikan sebagai seseorang yang berusia di atas 60 tahun (WHO, 2014).
Pengertian Hakikat Manusia
Socrates (470-399 SM) berpendapat bahwa sudah menjadi kodrat manusia untuk ingin tahu, dan untuk itu harus ada seseorang yang membantunya. Kewajiban setiap orang adalah mengenal dirinya terlebih dahulu, jika ingin mengetahui hal-hal lahiriah (Tafsir 2010:8-9). Menurut Socrates, manusia adalah makhluk yang selalu ingin tahu terhadap segala sesuatu, baik  manusia itu sendiri maupun hal-hal di luar dirinya. Untuk memenuhi rasa ingin tahu manusia ada syarat yang harus dipenuhi  yaitu mendapat bantuan dari orang lain dan yang terpenting mengenal diri sendiri.
Menurut Plato (meninggal  347 SM), hakikat manusia terdiri dari tiga unsur yaitu ruh, nafsu dan akal (Tafsir 2010:10-11). Berbeda dengan Socrates, Plato melihat ada tiga unsur dalam diri manusia yaitu roh, nafsu dan akal. Orang-orang menjalani hidup mereka dengan menggunakan semangat dan keinginan. Ruh sebagai lambang kebaikan dan syahwat sebagai lambang kejahatan, penggunaan keduanya berpedoman pada akal sebagai pedomannya.
Tafsir (2010:19): "Hakikat manusia menurut Al-Qur'an adalah manusia  terdiri dari unsur jasmani, intelektual, dan spiritual." Hakikat manusia adalah  hamba dan khalifah Allah di muka bumi yang terdiri dari unsur jasmani, intelektual, dan spiritual.
Dengan demikian hakikat manusia adalah  hamba dan khalifah Allah di muka bumi yang terdiri dari tiga unsur, yaitu: jasmani (fisik, hawa nafsu), intelektual (hubungan) dan ruhani (psychic, spiritual). Karena mereka adalah hamba dan khalifah Allah di muka bumi, maka manusia adalah : mahluk yang diciptakan oleh Allah, mahluk yang terlahir dalam keadaan tidak berdaya (kertas bersih), memerlukan bantuan  orang lain, mahluk yang mempunyai kemampuan berpikir, mahluk yang berakal budi, mahluk yang berakal, yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu makhluk yang mempunyai kemampuan berbicara, makhluk yang dapat membuat peralatan,  makhluk sosial yang dapat bekerja sama makhluk yang dapat berorganisasi untuk memenuhi kebutuhan hidup makhluk yang hidup berdasarkan prinsip ekonomi makhluk yang religius, makhluk rasional yang bebas bertindak karena alasan moral, makhluk yang memiliki kontrak sosial untuk menghormati dan melindungi hak orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H