Mohon tunggu...
Prilly Naftalika
Prilly Naftalika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Materi kuliah jurusan S1 PGSD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rangkuman Materi Erosi IPA

13 April 2023   13:59 Diperbarui: 13 April 2023   14:01 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pengertian Erosi

Erosi adalah proses hilangnya tanah atau sebagian tanah atau erosi yang terbawa dari satu tempat ke tempat lain oleh air atau angin. Tanah yang tererosi yang terbawa limpasan mengendap di tempat-tempat di mana aliran air melambat, seperti sungai, saluran irigasi, waduk, danau atau muara. Hal ini berdampak pada pendangkalan sungai yang menyebabkan banjir lebih sering terjadi pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau (Arsyad, 2012).

Erosi tanah adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya tanah lapisan atas akibat pergerakan air atau angin. Proses erosi ini dapat menurunkan produktivitas tanah, daya dukung tanah dan kualitas lingkungan. Permukaan bumi terus mengalami pengikisan, di satu tempat terjadi erosi sedangkan di tempat lain terjadi penimbunan, sehingga bentuknya selalu berubah dari waktu ke waktu. Peristiwa ini terjadi secara alami dan berlangsung sangat lambat, dengan akibat yang hanya tampak beberapa dekade atau bahkan ratusan tahun kemudian (Suripin, 2002).

B. Proses munculnya erosi
1. Erosi normal/geologi

 Yaitu erosi ilmiah yang biasanya terjadi di lapangan melalui tahapan sebagai berikut:

  • penguraian agregat tanah atau gumpalan tanah menjadi partikel tanah, yaitu butiran tanah yang kecil,
  • pergerakan partikel tanah baik oleh arus atau energi angin, 
  • endapan partikel tanah yang sebelumnya dipindahkan atau diangkut di daerah yang lebih dalam atau dasar sungai.

Erosi alamiah tidak menimbulkan bencana besar bagi kehidupan manusia atau keseimbangan lingkungan, dan kemungkinannya kecil karena sejumlah besar partikel tanah yang dipindahkan atau diangkut seimbang dengan jumlah tanah yang terbentuk di tempat yang lebih rendah. .

2. Erosi yang dipercepat
Yaitu dimana proses erosi dipercepat oleh tindakan dan/atau tindakan yang mengakibatkan budidaya yang negatif atau tidak benar selama pelaksanaan pertanian. Proses erosi terdiri dari tiga bagian berturut-turut:
Penggundulan (detachment), pengangkutan (transport) dan pengendapan (sedimentasi). Selain itu menurut Surip (2002), terdapat tiga fase proses erosi tanah akibat air yang terjadi pada kondisi lapangan normal, yaitu fase pertama adalah penguraian massa tanah atau agregat tanah menjadi butiran-butiran kecil atau partikel tanah. , langkah kedua adalah pemindahan atau pengangkutan butir-butir kecil atau sangat halus itu dan langkah ketiga adalah pengendapan partikel-partikel itu di arus bawah dasar sungai.


C. Faktor yang Mempengaruhi Erosi

  • Faktor-faktor yang dapat diubah seseorang, seperti: vegetasi yang tumbuh di permukaan tanah, sifat tanah tertentu yaitu kesuburan tanah, ketahanan agregat dan kapasitas infiltrasi, dan unsur topografi yaitu lereng.
  • Faktor-faktor yang tidak dapat diubah orang, seperti: Iklim, jenis tanah dan kecuraman lereng. Besarnya erosi dapat dikurangi dengan menyesuaikan faktor-faktor yang dapat dimodifikasi.
  • Faktor-faktor yang dapat menyebabkan erosi dan limpasan (iklim, topografi, vegetasi, tanah dan manusia).

D. Jenis-jenis Erosi

  • Erosi oleh air atau ablasi
    Pergerakan air dari atas ke bawah, tanpa kita sadari, perlahan mengangkat lapisan tanah. Erosi ini terjadi terutama setelah datangnya banjir. Pasca banjir besar, tanah lebih rentan terhadap erosi dibandingkan saat air sungai t normal.
  • Erosi air laut atau abrasi
    Ini adalah proses alami berupa pengikisan tanah di wilayah pesisir yang dihancurkan oleh gelombang dan arus laut, kadang disebut erosi pantai.
  • Erosi angin atau deflasi
    perlahan angin dengan kekuatannya dapat mengangkat partikel-partikel tanah kemudian berpindah ke tempat lain. Akibatnya, tanah semakin lama semakin menipis, yang dikenal dengan erosi.
  • Erosi gletser atau Eksaras
    Gletser adalah es padat yang telah mencair. Berubah dari awalnya padat lalu meleleh, tetap terlihat kental. Gletser tersebut dapat menimbulkan daya dorong yang sangat besar, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan erosi, terutama terhadap benda-benda yang dilalui oleh gletser tersebut.
  • korosi
    Korosi ini disebabkan oleh tiupan angin pada butiran pasir. Butir-butir pasir yang tertiup angin menghantam bagian-bagian tertentu dari batu tersebut, menyebabkan batu tersebut menjadi lapuk.

E. Akibat erosi

  • Erosi air menyebabkan tanah surut dari tinggi ke rendah. Memindahkan tanah dari tempat asalnya ke tempat lain juga dapat menyebabkan terjadinya debris atau puing-puing batuan.
  • Erosi angin menyebabkan terbentuknya bukit pasir.
  • Erosi gletser menyebabkan longsoran salju dari perbukitan atau pegunungan bersalju.
  • Erosi abrasi menyebabkan gundul (lereng dengan dinding bagian atas gunung karena dinding bawah tanah tergerus gelombang laut).

 F. Cara MenanggulangI Erosi

  • Cara mengatasi erosi air yaitu dengan membuat tanggul, menanam pohon pada lahan miring.
  • Cara mengatasi erosi angin yaitu dengan membuat oasis buatan dan mengalirkan air atau dengan menanam pohon seperti : kaktus, pakis dan lain-lain yang dapat menyimpan air.
  • Salah satu cara untuk mengatasi erosi gletser adalah menanam pohon untuk mencegah longsoran.
  • Cara mengatasi abarsi dengan memecah gelombang besar dengan membangun benteng atau kantong buatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun