Mohon tunggu...
Putri Rizky L.
Putri Rizky L. Mohon Tunggu... Lainnya - Joki Traktor di Tempat Magang

Penyuka random things. Doyan jalan-jalan meski belum jauh-jauh.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Memadu Seni Menanam dan Perasaan Jamur Tiram di Ian's Mushroom Farm

11 Mei 2021   01:45 Diperbarui: 12 Mei 2021   05:00 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara tentang jamur, sudah barang tentu terbayang oleh kita tentang jenis-jenis dan karakteristik anggota kingdom fungi ini. Jamur adalah organisme unik dimana tidak sembarang jenis dapat dikonsumsi. 

Salah satu jenis jamur yang dapat diolah menjadi ragam kuliner adalah jamur tiram atau jamur putih (Pleurotus ostreatus). Dewasa ini, pengolahan jamur tiram tidak hanya dijadikan pendamping makanan pokok tetapi mulai dikembangkan sebagai salah satu bahan campuran pengganti daging. 

Bila Anda bertandang ke kafe atau restoran, sangat sering dijumpai olahan jamur tiram ini. Hari Sabtu lalu (08/05) saya berkesempatan untuk menyambangi Ian's Mushroom Farm di daerah Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

Pemiliknya seorang pemuda hebat bernama Mas Ian, kakak dari rekan saya Ade yang kini berstatus mahasiswi Fakultas Psikologi UKSW Salatiga. 

Seperti yang kita tahu, kebanyakan jamur tumbuh ditempat tertentu saja, termasuk jamur tiram. Biakan jamur tiram ini tumbuh pada media tanam "baglog". Seperti apa rupanya? Mari simak bersama "mini tour" saya di sana.

Secukupnya 'Grajen', Segenggam 'Dedak', Jadilah.....

'Mini tour' diawali dengan menyambangi lokasi pembuatan baglog. Hal unik pertama dari tempat budidaya jamur tiram milik Mas Ian adalah produksi baglog yang dilakukan secara mandiri. 

Perlu diketahui, baglog adalah istilah bagi kantong media tanam jamur tiram yang berisikan substrat tertentu sebagai tempat hidup jamur tersebut. 

Substrat dalam baglog dapat bermacam-macam, namun yang umum adalah berupa serbuk 'grajen' atau serbuk gergajian kayu. 

Pemilihan bahan-bahan ini bukan tanpa alasan, hal ini disebabkan jamur membutuhkan kandungan selulosa, lignin dan zat lain yang akan didegradasi jamur sebagai karbohidrat untuk kemudian disintesis menjadi protein. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun