Mohon tunggu...
Putri Rizky L.
Putri Rizky L. Mohon Tunggu... Lainnya - Joki Traktor di Tempat Magang

Penyuka random things. Doyan jalan-jalan meski belum jauh-jauh.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Uji Belah (Cutting Test): Eksplorasi Sekaligus Evaluasi Biji Kakao Sederhana

10 Februari 2021   19:35 Diperbarui: 11 Februari 2021   20:46 1717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
biji slaty, biji kakao tidak terfermentasi (Dok. Pribadi, 2019)

Eksplorasi komoditas perkebunan Indonesia adalah hal mutlak guna memenuhi kebutuhan kita. Kakao juga termasuk di dalamnya. Keunikan biji kakao adalah tentang rasa. 

Rasa atau flavor ini dapat muncul karena keunikan tanah lokasi tumbuh (indikasi geografis), bawaan jenis klon, proses penanganan pascapanen, hingga proses primer dari pengolahan biji kakao ini sendiri.

Biji bermutu baik tentu diperoleh dari proses yang baik pula. Salah satu proses yang menjadi critical point dari produksi biji kakao adalah prosedur pascapanen. 

Fermentasi dan pengeringan adalah dua proses yang menentukan cita rasa cokelat yang nikmat. Proses fermentasi ini juga tidak rumit, dapat dilaksanakan dalam skala petani kecil, namun memang sedikit memerlukan waktu lebih lama dibanding selesai panen, langsung dikeringkan. 

Upaya peningkatan mutu di sini rupanya sangat berdampak pada cita rasa biji kakao. Secara umum, cita rasa vegetal, atau sensasi aroma rumput/langu dapat diminimalkan; kemudian flavor khas cokelat akan lebih keluar, diikuti dengan note rasa yang lain. Luar biasa! 

Secara fisik, biji kakao yang difermentasi maupun tidak sekilas tidak terlalu memiliki perbedaan signifikan bila telah dikeringkan. Permukaannya berwarna cokelat dengan tekstur kulit biji kering berserat.

biji kakao kering dari Banyuwangi (Dok. Pribadi, 2019)
biji kakao kering dari Banyuwangi (Dok. Pribadi, 2019)

Bagi produsen atau pegiat kebun besar, dalam setiap proses tentu ada tenaga ahli guna mengontrol kualitas. Lalu, bagaimana bagi petani kecil atau koperasi mengontrol kualitas biji kakaonya? Mari mengenal uji belah, atau cutting test, yang dapat dijadikan tolok ukur kualitas dan evaluasi produksi pada musim selanjutnya. 

Tentu saja, siapa pun dapat melaksanakan uji belah sederhana ini. Pada dasarnya, acuan uji belah ini adalah pada dokumen SNI No. 2323-2008. Dalam skala kecil, uji ini tergolong sederhana dan dapat diaplikasikan pada petani sebagai bahan evaluasi pribadi.

Alat yang perlu disiapkan adalah sebuah isi cutter atau sebilah pisau tipis, atau dapat juga digantikan isi pisau cukur (silet) dan tatakan untuk memotong. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun