Sini, sayang. Mendekatlah padaku.
Hendak kuceritakan padamu bahwa tadi aku banyak berkelana
Jangan hanya melihatku begitu, sayang.
Kau tahu aku begitu merindumu
Saat senggang dedaun berkerisik menggangguku
Jendela tahu jemariku didera dingin hingga mengeriput dan mengerut
Hujan membayang membiaskan tapakmu hilang dipersimpangan.
Meninggalkan petrikor merebak.
Sial, air mataku sudah tahu duluan dibanding hatiku.
Salatiga, 22/02/2020.
P. Rizky L.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!