Kelor dianggap sebagai obat alami antidiabetes, menstabilkan gula darah penderita kencing manis, glaukoma, katarak, pembengkakan limpa, hepatitis, dan sakit kuning. Riset yang dilakukan Jaiswal Dolly, periset dari Departemen Kimia Universitas Allahabad, India, membuktikan bahwa ekstrak kelor lebih efektif menurunkan kadar gula darah daripada Glipizide, obat yang biasa direkomendasikan dokter untuk mengatasi kencing manis.
Beberapa manfaat daun kelor adalah Obat Anti Diabetes Mellitus, Daun Kelor Sembuhkan Splenomegali (Pembengkakan Limpa). Kelor juga mujarab mengatasi beragam penyakit lain seperti hepatitis, hiperlipidemia alias kolesterol tinggi, dan jantung. Periset dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, C Senthil Kumar, membuktikan bahwa salah satu khasiat daun kelor adalah sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati.
Dokter dan herbalis meyakini kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk penyakit yang berhubungan dengan masalah pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung. Kelor bisa juga untuk meluruhkan batu ginjal karena bersifat diuretik atu peluruh urine. Daun kelor bisa digunakan untuk untuk mengatasi penyakit rematik, obat pegal linu, ecok dan pereda nyeri alami.
Tingkatkan Kesuburan Pria dan Wanita
Kaitannya dengan infertilitas (ketidak suburan), bunga kelor dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesuburan laki-laki dan wanita. Ekstrak bunga kelor banyak dimanfaatkan wanita Philipina sebagai tonik herbal untuk infertilitas. Tonik herbal bunga kelor ini juga bisa digunakan untuk infertilitas laki-laki. Sementara itu, disfungsi ereksi dapat diatasi dengan rajin mengonsumsi sup biji kelor dicampur dengan sedikit lada dan jahe. Kulit pohon kelornya sendiri bisa dibuat ekstrak bubuk untuk meningkatan kualitas sel sperma. Secra umum, ekastrak daun kelor bisa untuk peningkatan ASI.
Pemanfaatan Populer Daun Kelor
Kelor bisa dimanfaatkan dengan berbagai macam cara. Diantaranya dibuat dalam bentuk sayur daun kelor (Moringa oleifera) atau dibuat bahan bumbu kuliner. Di beberapa daerah, polong muda sering dimakan, dan daun kelornya dimasak sebagai sayur, mirip kita memasak sayur bayam. Di Madura, penduduk mengenal sayur bening berkuah kelor yang diberi nama Ghangan Maronggih. Sayur kelor juga dikenal di daerah Palu, Sulawesi dan lainnya.
Ekstrak daun kelor juga bisa dicampurkan sebagai bahan ramuan kuliner. Tiga atau empat helai daun kelor membuat rawon terasa sedap!. Dua ekstrak kelor dalam kapsul yang dicampurkan bersama sayur dan rawon terasa benar cita rasanya. Bahkan ketika dicampurkan dalam bahan adonan saat membuat kerupuk, bercita-rasa berbeda.
Daun kelor juga bisa dibuat sebagai herbal bahan pembuat teh. Daun kelor kering, disedu dalam airpanas, siap menjadi “teh kelor”. Dikombinasikan dengan gula khusus bagi penderita kencing manis. Rimpang akarnya sendiri bisa direbus untuk bahan (jamu) ramuan.
Saat sekarang, daunnya sudah dibuat dalam entuk ekstrak untuk dimasukkan ke dalam selongsong kapsul. Kelor sudah naik daun!. Sistem peredaran dalam pemasaran pun sudah menggunakan online.
Tak pelak lagi, kelor menjadi pohon ajaib!. Selain sebagai sumber pangan yang hebat, kelor sekaligus sebagai bahan kosmetik dan bahan obat. Kelor tanaman serbaguna, mulai dari daun, kulit batang, polong, akar, bahkan getahnya pun berkhasiat obat. @
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H