Mohon tunggu...
Priyo SM
Priyo SM Mohon Tunggu... swasta -

Wartawan, Penulis Buku, Broadcaster Televisi, Akupunturis, Penyayang hewan, Medis Veteriner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Situs G. Padang: Budaya Tinggi Masa Lalu

4 Januari 2015   16:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:50 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_344748" align="aligncenter" width="300" caption="dok. Agus AHA"][/caption]

Sebuah bangunan punden berundak tak menyisakan bentuk utuhnya. Terbuat dari batuan vulkanik alami dengan ukuran hampir sama. Sisa peninggalan apakah ini sebenarnya? Itulah situs Gunung Padang, yang jadi pembicaraan dunia.

BERKELILING di perbukitan Gunung Padang, balok-balok batu berserakan di mana-mana. Tersebar menutupi bagian puncak Gunung Padang yang berjurang curam. Ada yang tertanam, ada yang berserak di atas tanah, ada yang menumpuk menjadi satu kesatuan. Balok batuan juga tersebar di sekitar rumah penduduk.

Kemunculan situs di bukit ini bukan tiba-tiba. Masyarakat awalnya memandangnya sebagai tempat keramat. ”Leluhur kami sering mendengar pada malam tertentu ada aktivitas di atas bukti dan terdengar suara-suara musikal. Tempat inipun menjadi terang benderang. Karena itu masyarakat menyebut bukit itu sebagai Gunung Padang (gunung terang),” kata Nanang (40 th), penduduk setempat.

Gunung Padang adalah gunung atau bukit, sementara Padang adalah istilah dalam bahasa Sunda yang berarti siang, terang atau cahaya. Menurut Nanang, Gunung Padang disebut juga sebagai “Nagara Siang Padang” (negara siang). Peziarah yang datang berharap akan mendapat pencerahan atau cahaya yang akan menerangi kehidupan di dunia nyata dan dunia gaib.

Sulit Dijangkau

Lokasi situs ada di bukit-bukit curam yang sulit dijangkau. Kompleks situsnya memanjang, menutupi permukaan bukit yang banyak tumpukan batu. Pemandangan bentang alam sekitar berlembah curam pun sangat menakjubkan.

Meski berbukit curam, namun tersedia anak tangga untuk mencapai puncaknya yaitu setinggi 95 meter. Tangga tersebut tersusun dari 468 anak tangga berbatu alami andesit yang merupakan jalur naik asli. Sementara jalur baru dibuat di dekatnya.

Tegak lurus dari situs, nampak dua gunung yaitu Gunung Gede (2950 m dpl) dan Gunung Pangrango (3019 m dpl). Dua gunung yang sejak Kerajaan Pajajaran berdiri telah dianggap sakral, yang hanya berjarak sekitar 25 km dari situs ini. Ini membuktikan bahwa ada keterkaitan spiritual antara gunung Gede dengan situs Gunung Padang.

Batu Berundak

Areal situsnya sendiri memiliki luas sekitar 3 Ha. Luas pondasi “bangunan purbakala” nya sekitar 900 m². Lokasi situs ini berada di ketinggian 885 m dpl, terletak di Gunung Padang, desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jabar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun