Mohon tunggu...
Mbah Priyo
Mbah Priyo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Redaktur www.fixen.id

Seorang kakek dengan 1 cucu yang telah pensiun dari hiruk pikuk dunia, banyak menulis fiksi di FIXEN (https://fixen.id)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Budaya Ngrowot: Umbi-Umbian Sebagai Alternatif Makan Bergizi

22 Januari 2025   09:30 Diperbarui: 22 Januari 2025   19:07 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umbi-umbian adalah salah satu bahan pangan lokal yang kaya nutrisi, murah, dan mudah didapat. Di Indonesia, umbi-umbian juga erat kaitannya dengan tradisi ngrowot, yakni pola makan yang berfokus pada konsumsi makanan nabati seperti umbi-umbian, buah, dan sayur. Budaya ini diyakini membantu menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Berikut adalah macam-macam umbi-umbian yang dapat dijadikan alternatif makanan bergizi gratis:

1. Singkong (Manihot esculenta)

  • Kandungan Gizi: Kaya karbohidrat, vitamin C, serat, dan rendah lemak.
  • Manfaat:
    • Sebagai sumber energi utama.
    • Menjaga kesehatan pencernaan berkat seratnya.
    • Memperkuat sistem imun dengan kandungan vitamin C.
  • Olahan: Singkong rebus, tape, tiwul, getuk, keripik.

2. Ubi Jalar (Ipomoea batatas)

  • Kandungan Gizi: Beta-karoten (vitamin A), serat, vitamin B6, dan kalium.
  • Manfaat:
    • Menjaga kesehatan mata.
    • Membantu menurunkan tekanan darah.
    • Menyehatkan pencernaan.
  • Olahan: Ubi kukus, kolak, bola ubi goreng, brownies ubi.

3. Talas (Colocasia esculenta)

  • Kandungan Gizi: Karbohidrat kompleks, vitamin E, magnesium, dan zat besi.
  • Manfaat:
    • Meningkatkan energi secara bertahap.
    • Mendukung kesehatan otot dan saraf.
    • Mencegah anemia dengan kandungan zat besinya.
  • Olahan: Talas goreng, keripik talas, bubur talas, kue talam.

4. Kentang (Solanum tuberosum)

  • Kandungan Gizi: Karbohidrat kompleks, vitamin C, potasium, dan protein.
  • Manfaat:
    • Menurunkan risiko penyakit jantung.
    • Membantu pengaturan gula darah.
    • Menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.
  • Olahan: Kentang rebus, perkedel, mashed potato, keripik kentang.

5. Gadung (Dioscorea hispida)

  • Kandungan Gizi: Karbohidrat, vitamin B, dan zat besi.
  • Manfaat:
    • Sebagai sumber energi alternatif.
    • Membantu pembentukan sel darah merah.
    • Memiliki potensi antioksidan.
  • Olahan: Gadung rebus, keripik gadung (setelah pengolahan khusus untuk menghilangkan racun).

6. Garut (Maranta arundinacea)

  • Kandungan Gizi: Serat pangan, kalsium, dan vitamin B kompleks.
  • Manfaat:
    • Melancarkan pencernaan.
    • Mendukung kesehatan tulang.
    • Membantu mengatur metabolisme tubuh.
  • Olahan: Tepung garut, bubur garut, kerupuk garut.

7. Bengkuang (Pachyrhizus erosus)

  • Kandungan Gizi: Vitamin C, serat, dan air.
  • Manfaat:
    • Menjaga kelembapan kulit.
    • Mendukung kesehatan pencernaan.
    • Sebagai camilan rendah kalori.
  • Olahan: Bengkuang segar, rujak, atau campuran es buah.

8. Umbi Bit (Beta vulgaris)

  • Kandungan Gizi: Nitrat alami, zat besi, folat, dan antioksidan.
  • Manfaat:
    • Membantu menurunkan tekanan darah.
    • Meningkatkan aliran darah dan stamina.
    • Mendukung kesehatan hati.
  • Olahan: Jus bit, salad, bit panggang.

9. Gembili (Dioscorea esculenta)

  • Kandungan Gizi: Karbohidrat kompleks, serat, protein, dan kalium.
  • Manfaat:
    • Menyehatkan pencernaan.
    • Memberikan energi bertahap tanpa menaikkan gula darah secara drastis.
    • Mendukung kesehatan jantung dengan kandungan kalium.
  • Olahan: Gembili rebus, keripik gembili, bubur gembili.

10. Gembolo (Dioscorea bulbifera)

  • Kandungan Gizi: Karbohidrat, vitamin B, dan serat.
  • Manfaat:
    • Sebagai sumber energi alternatif.
    • Membantu kesehatan pencernaan.
    • Kaya antioksidan untuk melawan radikal bebas.
  • Olahan: Gembolo rebus atau goreng (setelah direndam untuk menghilangkan racun alami).

11. Porang (Amorphophallus muelleri)

  • Kandungan Gizi: Glukomanan, serat larut, dan rendah kalori.
  • Manfaat:
    • Membantu menurunkan berat badan karena membuat kenyang lebih lama.
    • Mengontrol gula darah.
    • Mendukung kesehatan pencernaan.
  • Olahan: Tepung porang untuk mi shirataki, bahan pengental makanan, atau camilan sehat.

12. Uwi (Dioscorea alata)

  • Kandungan Gizi: Karbohidrat, serat, vitamin B6, dan mangan.
  • Manfaat:
    • Mendukung fungsi otak dan saraf.
    • Membantu metabolisme energi.
    • Kaya serat untuk kesehatan usus.
  • Olahan: Uwi rebus, kue uwi, atau kolak.

13. Suweg (Amorphophallus campanulatus)

  • Kandungan Gizi: Karbohidrat, serat, dan protein.
  • Manfaat:
    • Membantu melancarkan pencernaan.
    • Sumber energi murah dan mudah didapat.
  • Olahan: Suweg rebus, campuran sayur, atau tepung suweg.

14. Sente (Alocasia macrorrhizos)

  • Kandungan Gizi: Karbohidrat, protein, dan serat.
  • Manfaat:
    • Sebagai sumber energi alternatif.
    • Membantu memenuhi kebutuhan serat harian.
  • Olahan: Daun sente dan umbi sering digunakan untuk rebusan atau sayur.

15. Bentul (Xanthosoma sagittifolium)

  • Kandungan Gizi: Serat, karbohidrat, dan mineral seperti zat besi dan kalsium.
  • Manfaat:
    • Mendukung kesehatan tulang dan gigi.
    • Membantu melancarkan sistem pencernaan.
  • Olahan: Rebusan bentul, sayur lodeh, atau campuran sup.

16. Arrowroot atau Tepung Garut (Maranta arundinacea)

  • Kandungan Gizi: Serat, pati, dan kalsium.
  • Manfaat:
    • Baik untuk pencernaan.
    • Aman untuk diet bebas gluten.
  • Olahan: Tepung garut sering digunakan untuk membuat kue, bubur, atau kerupuk.

17. Keladi (Colocasia gigantea)

  • Kandungan Gizi: Karbohidrat, vitamin A, C, dan serat.
  • Manfaat:
    • Menyehatkan mata dan kulit.
    • Kaya antioksidan untuk melawan radikal bebas.
  • Olahan: Keladi rebus, gulai keladi, atau keripik keladi.

18. Umbi Walur (Dioscorea hispida)

  • Kandungan Gizi: Karbohidrat dan protein.
  • Manfaat:
    • Menjadi sumber energi.
    • Potensial untuk diversifikasi pangan lokal.
  • Olahan: Walur harus direndam atau dimasak khusus untuk menghilangkan kandungan toksiknya sebelum dikonsumsi.

Dengan banyaknya pilihan umbi-umbian ini, kita dapat memanfaatkan kekayaan lokal yang sehat, bergizi, dan berkelanjutan. Umbi-umbian ini tidak hanya memperkaya pola makan, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan menjaga tradisi lokal. Mari mulai mengintegrasikan umbi-umbian ke dalam keseharian kita!

Ngrowot sebagai Gaya Hidup

Ngrowot adalah tradisi yang mengandalkan konsumsi makanan alami tanpa olahan berat. Dalam konteks modern, ngrowot juga bisa menjadi pola makan sehat dengan mengurangi konsumsi makanan instan atau olahan tinggi. Manfaat ngrowot meliputi:

  • Detoksifikasi alami: Membantu membersihkan tubuh dari racun.
  • Pencernaan lebih sehat: Umbi-umbian kaya serat mendukung usus bekerja optimal.
  • Hemat dan ramah lingkungan: Mengurangi ketergantungan pada bahan pangan impor.

Penutup

Umbi-umbian adalah sumber pangan yang bergizi, mudah diakses, dan ramah lingkungan. Dengan melestarikan budaya ngrowot, kita tidak hanya menjaga tradisi leluhur, tetapi juga membangun pola makan yang sehat dan hemat. Mari jadikan umbi-umbian sebagai pilihan makanan harian dan dukung keberlanjutan pangan lokal!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun