Mohon tunggu...
Priyono Mardisukismo
Priyono Mardisukismo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Redaktur www.fixen.id

Seorang kakek yang telah pensiun dari hiruk pikuk dunia, banyak menulis fiksi di FIXEN (https://fixen.id) Bantu saya dengan komentar dan penilaian atas tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hikmah Jumat: Antara Waktu Bekerja dan Belajar

17 Januari 2025   09:00 Diperbarui: 16 Januari 2025   18:47 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara kerja dan Ibadah - Koleksi pribadi

Surat Al-Muzzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang penuh hikmah, memberikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan. Salah satu ajaran penting dari surat ini adalah mengenai pembagian waktu, khususnya bagaimana membedakan antara waktu untuk bekerja dan waktu untuk belajar atau memperdalam ilmu.

Dalam ayat ke-7 Surat Al-Muzzammil, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak)." Ayat ini menegaskan bahwa siang hari adalah waktu yang Allah sediakan untuk kesibukan duniawi, seperti bekerja, mencari nafkah, dan memenuhi tanggung jawab terhadap keluarga serta masyarakat. Sebagai makhluk yang diberi amanah di dunia, bekerja adalah bagian dari ibadah selama dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai dengan syariat.

Namun, Al-Qur'an juga memberikan panduan mengenai waktu untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam ayat ke-2 dan ke-3, Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk berdiri di malam hari untuk salat dan membaca Al-Qur'an. Disebutkan juga tentang keutamaan melakukannya pada sepertiga malam terakhir. Mengapa waktu ini begitu istimewa?

Keistimewaan Sepertiga Malam

Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang penuh keberkahan dan ketenangan. Pada saat ini, suasana hening, jauh dari gangguan aktivitas duniawi. Pikiran manusia lebih fokus, hati lebih khusyuk, dan jiwa lebih mudah menerima ilmu serta pencerahan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Rabb kita tabaraka wa ta'ala turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir, seraya berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya."

Momentum ini adalah saat terbaik untuk merenungi ayat-ayat Allah, memohon petunjuk, dan memperdalam ilmu. Bagi para pelajar, sepertiga malam memberikan ruang untuk mempelajari ilmu dengan konsentrasi tinggi. Sedangkan bagi para pekerja, waktu ini bisa menjadi momen untuk menyusun rencana, mengevaluasi pekerjaan, atau mencari solusi dari tantangan yang dihadapi.

Membagi Waktu Secara Bijak

Keseimbangan antara bekerja dan belajar adalah kunci keberhasilan dalam hidup. Siang hari yang sibuk adalah kesempatan untuk berkontribusi secara produktif kepada keluarga dan masyarakat. Namun, malam hari, khususnya sepertiga malam terakhir, adalah waktu untuk memperbaiki diri, mencari ilmu, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Dengan pembagian waktu yang bijak, manusia tidak hanya sukses dalam urusan dunia, tetapi juga meraih kebahagiaan akhirat.

Surat Al-Muzzammil memberikan pelajaran berharga bahwa hidup ini membutuhkan manajemen waktu yang baik. Sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk bekerja keras di siang hari dan tidak melupakan hak-hak Allah serta diri kita sendiri di malam hari. Dengan cara ini, kehidupan menjadi lebih bermakna, seimbang, dan penuh berkah.

Marilah kita jadikan surat Al-Muzzammil sebagai inspirasi dalam menjalani hari-hari kita. Semoga setiap usaha dan ibadah yang kita lakukan diridhai oleh Allah SWT. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun