King tersenyum hangat. "Tidak apa-apa. Kau tidak harus memiliki jawaban itu sekarang. Yang penting adalah kau terus mencari. Dengarkan hatimu, temukan apa yang membuatmu merasa hidup, dan jadikan itu mimpimu. Mimpi itu mungkin untuk dirimu sendiri, keluargamu, atau bahkan dunia. Tapi ingat, mimpi yang sejati adalah yang membawa kebaikan, bukan hanya untukmu, tetapi untuk banyak orang."
Yono merasa kata-kata itu mengalir seperti cahaya ke dalam hatinya. Ia mulai membayangkan dunia di mana ia dapat memberi dampak positif bagi orang-orang di sekitarnya. Ia sadar, mungkin ia tidak akan menemukan mimpi itu dalam sekejap, tetapi ia tahu bahwa perjalanan mencari mimpi adalah bagian dari hidup yang harus ia jalani.
King memandang Yono dengan penuh keyakinan. "Ketika kau menemukan mimpimu, jangan takut untuk mengatakannya. Jangan takut untuk memperjuangkannya. Karena dunia ini membutuhkan lebih banyak pemimpi yang berani bertindak."
Yono menatap King dengan mata berbinar. "Terima kasih, Tuan King. Saya pikir, saya mulai mengerti."
King tersenyum dan mengangguk. "Bagus. Ingatlah, Yono: I have a dream, dan begitu juga kau. Temukan mimpi itu, dan jadilah cahaya bagi dunia ini."
Yono terbangun dari mimpi itu dengan rasa damai. Ia tahu, ia masih harus mencari mimpi itu, tetapi ia tidak lagi takut. Kini, ia merasa bahwa ia memiliki tujuan---bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk memberikan dampak baik bagi dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H