Yono terbangun dari tidur sebelumnya dengan perasaan yang aneh. Kata-kata Mahatma Gandhi masih membekas dalam pikirannya, memberinya keberanian untuk memulai perubahan. Namun, ia masih merasa ragu. Apakah ia memiliki kemampuan untuk menciptakan perubahan besar? Bagaimana jika ia gagal?
Malam itu, setelah menjalani hari yang penuh perenungan, Yono kembali tertidur dengan pikiran yang dipenuhi pertanyaan. Ia berharap, mungkin saja mimpinya akan membantunya menemukan jawaban.
Dalam kegelapan mimpi, tiba-tiba Yono mendapati dirinya berada di sebuah ruangan yang tak biasa. Dinding-dindingnya dipenuhi rumus matematika dan diagram aneh, sementara di tengah ruangan terdapat seorang pria tua dengan rambut putih yang berantakan. Pria itu duduk di depan papan tulis besar, menggambar garis-garis tak beraturan dengan kapur, tampak seperti seorang anak yang asyik bermain.
"Ah, kau akhirnya datang," kata pria itu tanpa menoleh. Suaranya tenang namun penuh rasa ingin tahu. Yono terkejut. "Siapa Anda?" tanyanya dengan hati-hati.
Pria itu menoleh dan tersenyum. "Namaku Albert Einstein. Aku sudah menunggu kedatanganmu."
Yono ternganga. Einstein? Ia mengenali sosok ini dari buku-buku sejarah dan pelajaran fisika di sekolah. Tapi apa yang dilakukan Einstein di mimpinya?
Melihat kebingungan Yono, Einstein tertawa kecil. "Kau datang ke sini karena ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu. Aku bisa melihat itu. Kau merasa ragu dengan kemampuanmu, ya?"
Yono mengangguk pelan. "Saya ingin berubah, bahkan mungkin ingin mengubah dunia. Tapi saya merasa saya tidak cukup pintar, tidak cukup tahu banyak hal."
Einstein mendekat dan menatap Yono dengan mata penuh kebijaksanaan. "Yono, izinkan aku memberimu sebuah nasihat: Imagination is more important than knowledge."
Yono mengernyit. "Tapi bukankah pengetahuan itu penting?"
"Tentu saja," jawab Einstein. "Pengetahuan adalah apa yang kita ketahui sekarang, hasil dari pengalaman dan pembelajaran kita. Namun, imajinasi melampaui batas-batas itu. Dengan imajinasi, kita dapat membayangkan apa yang belum ada, menjelajahi apa yang belum ditemukan, dan menciptakan hal-hal yang sebelumnya hanya menjadi angan-angan."