Mohon tunggu...
Priyono S.Pt, M.Si
Priyono S.Pt, M.Si Mohon Tunggu... -

I'm thinking, then i'm writing...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terperangkap Profesi Manusia Unik

7 Maret 2013   15:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:10 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh:

Priyono Putra Laxboxs

“Sebenarnya saya termasuk orang yang unik atau orang yang biasa-biasa saja?”. Hal ini sering sekali hinggap dalam pikiranku yang hingga kini masih dibuat ragu untuk menjawabnya. Tapi seperti itulah hal yang sering saya tanyakan pada diriku sendiri. Jika ada orang yang bertanya padaku mengenai apa yang kamu inginkan, apakah mau menjadi orang yang unik atau lebih tertarik menjadi orang yang biasa saja ?, dengan yakin pasti saya menjawab ingin menjadi orang yang unik. Mungkin kalian ingin tau kenapa ?.

Menurut saya, orang yang unik sama dengan orang yang spesial dilihat dari berbagai aspek. Jika kita menengok kembali saat kita sekolah di SD dulu, siswa yang unik pasti akan selalu menjadi pusat perhatian. Masih ingat teman sekolah anda ?. Siswa yang terkenal bodoh tentu akan lebih dikenal oleh guru dibandingkan dengan orang yang biasa-biasa saja. Begitu juga siswa yang pintar, atau mungkin siswa yang imut rupanya, akan lebih mudah dikenal oleh lingkungan di sekitarnya. Betul tidak ??.

Satu lagi fenomena penting yang terjadi, kalau kita amati umumnya orang-orang besar merupakan orang-orang yang unik dan berbeda dibandingkan dengan orang lain. Siswa yang ketika masih kecil sering menjadi bahan lelucon teman-teman sekelasnya, siapa yang tahu ketika sudah besar dia menjadi CEO sebuah perusahaan terkenal dan bonafid atau menjadi orang besar dikemudian hari. Rata-rata para pengusaha juga bukan merupakan orang yang biasa-biasa saja, melainkan merupakan orang-orang yang unik dan berbeda.

Itulah alasan saya memilih menjadi orang yang unik, dibandingkan dengan orang yang biasa-biasa saja. Tapi sampai detik ini, saya juga masih bingung apakah saya termasuk orang yang unik?. Tentu saya membutuhkan bantuan jawaban dari anda semua. Meskipun berada dalam lingkaran kebimbangan, saya toh selalu berusaha melakukan semua tugas dan pekerjaan dengan sungguh-sungguh sesuai kemampuan saya. Inilah langkah dasar untuk menjadi manusia unik versi saya.

Satu hal yang masih mengganjal dalam pikiran ini, jika saya sudah menjadi orang yang unik seutuhnya mungkin saya tidak akan menulis mengenai catatan pemikiran ini. Jika saya manusia yang unik seutuhnya, mungkin waktu yang diberikan Tuhan saya gunakan tidak seperti orang pada umumnya. Tapi apa yang terjadi, ternyata saya masih menjadi orang-orang yang aktifitasnya masih dianggap sama dengan sebagian besar orang lain. Sebagian waktu saya habiskan hampir sama dengan waktu yang dihabiskan oleh orang lain.

Meskipun saya belum menemukan batasan unik yang saya inginkan sampai dimana. Unik dalam bayangan saya yaitu bisa seperti pengusaha, dimana orang pada umumnya bekerja untuk orang lain, kalau saya ingin banyak orang lain yang bekerja untuk saya. Disaat orang umumnya berdebar-debar menunggu gaji bulanan, kalau saya ingin berdebar-debar mengatur pemberian gaji bulanan untuk orang yang bekerja pada saya.

Namanya juga hidup, terkadang apa yang kita inginkan dan apa yang kita cita-citakan belum sesuai dengan harapan. Saya sebagai muslim sangat percaya bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan sudah diatur Tuhan dan pastinya merupakan yang terbaik dari Tuhan. Meskipun menurut saya menjadi orang yang unik itu baik, tapi belum tentu baik menurut Tuhan. Begitu juga, kadang hal yang menurut kita suatu hal yang buruk atau gagal, justru hal itulah yang terbaik untuk kita. Dalam menjalani hidup ini saya selalu berusaha untuk senantiasa bersyukur dan berpikir positif.

Sudah seperti yang saya duga, dengan kita membiasakan diri bersyukur dan berpikir positif, kita akan mendapatkan rejeki dan kebahagiaan dari arah yang tidak kita duga-duga. Hal ini memang benar terjadi dalam kehidupan saya, meskipun saya belum menjadi manusia unik seutuhnya, tapi setidaknya saya unik karena saya dengan ikhlas mengamalkan ilmu pengetahuan. Saya unik karena saya sudah berkecimpung dalam berbagai kajian dan penelitian untuk kepentingan masyarakat. Saya unik karena bisa mengabdikan diri dengan ilmu yang saya punya untuk masyarakat. Secara komprehensif, saya unik karena ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Para pembaca bisa menebak apa profesi saya sekarang ???.

Perjalanan untuk menjadi manusia unik seutuhnya masih panjang. Ikhtiar, doa dan selalu bersyukur disertai selalu berpikir positif inilah yang akan saya pegang dengan erat. Semoga Tuhan selalu memberkati dan memberikan jalan untuk kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun