Mohon tunggu...
Priyo Jatmiko Lindiatmojo
Priyo Jatmiko Lindiatmojo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Broken Home terhadap Perkembangan Mental Anak

6 Juli 2021   21:02 Diperbarui: 6 Juli 2021   21:23 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia yang dilahirkan didunia pasti memiliki keinginan untuk dapat merasakan kebahagiaan yang sempurna. Kebahagiaan tersebut bisa didapatkan dari kepuasan diri terhadap sebuah pencapaian mengenai apa yang diinginkan serta juga bisa didapatkan melalui lingkungan sekitar seperti kasih sayang keluarga. Namun, tidak semua keinginan yang diharapkan dapat terpenuhi. Menurut Andriyanto, kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) provinsi Jawa Timur mengatakan bahwa angka perceraian di Jawa Timur meningkat selama pandemi. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengadilan tinggi agama, hingga bulan September tahun 2020 tercatat ada 57.747 kasus perceraian yang ada. Kasus perceraian tersebut menyebabkan adanya beberapa permasalahan yang dialami dan berakibat pada anak. Anak yang memiliki keluarga "Broken Home" akan rentan untuk mendapatkan pengaruh buruk dari lingkungan sekitar, hal tersebut disebabkan adanya keinginan untuk mendapatkan kebahagiaan yang tidak didapatkan dirumah. Beberapa pengaruh tersebut seperti mengakibatkan anak mencoba hal baru yang dapat membahayakan diri sendiri serta orang lain, seperti mengkonsumsi zat terlarang, melakukan tindak pidana, melakukan pergaulan bebas, serta beberapa hal terkait lainnya. Dalam hal ini, akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental setiap individu sehingga dapat menyebabkan gangguan mental serta beberapa sanksi sosial dari masyarakat.

            Dengan begitu, sebagai generasi muda harus paham mengenai beberapa tindakan yang memiliki resiko dan berfikir sebelum bertindak. Pemahaman tersebut bisa didapatkan melalui pembelajaran yang dilakukan disekolah ataupun pembelajaran dengan memperhatikan kegiatan secara langsung yang ada di masyarakat. Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan semangat serta beberapa apresiasi yang dapat dilakukan seperti memberikan pujian terhadap apa yang telah dicapai, langkah ini akan memberikan sebuah motivasi yang baik dan dapat dilakukan. Hal ini akan menjadikan anak mempunyai semangat untuk terus berkarya sehingga akan menumbuhkan rasa senang didalam diri anak tersebut. Apabila hal ini dapat dilakukan dengan baik akan mengurangi adanya kenakalan remaja yang ada dan dapat menciptakan sebuah generasi penerus yang berjiwa baik serta kreatif.

PRIYO JATMIKO LINDIATMOJO

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN (UAD)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun