Mohon tunggu...
Mang Free
Mang Free Mohon Tunggu... Penulis - Kadar Pok, Kudu Pek

Mahasiswa Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Weton Sebagai Catatan Ilmiah Para Leluhur

4 Mei 2022   21:26 Diperbarui: 12 Mei 2022   01:30 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oke, tulisan ini bermula dari kegabutan saya kemarin lusa yang dihabiskan dengan scroll suatu aplikasi video dan tadaaa... saya menemukan suatu video yang menjelaskan weton dan hari kelahiran. Hmmmm... menarik sepertinya, akhirnya aku cari tanggal lahirku dan ketemu selasa wage. Di sana dijelaskan bagaimana karakter dari seorang selasa wage, selasa pahing, selasa legi, dan selasa kliwon. Uniknya sebagian besar yang dijelaskan sesuai dengan sifat saya...

Bentar..bentar..bentar...

Apakah itu hanya kebetulan ?

Dari sinilah tulisan ini bermula,,wkwk

Primbon dan weton merupakan warisan leluhur tanah jawa, di suku Sunda dikenal sebagai paririmbon. Walaupun weton sendiri dikatakan lebih identik dengan warisan suku jawa yang sampai saat ini masih dipercaya dan digunakan oleh beberapa kalangan masyarakat di berbagai daerah. Misalnya penentuan jodoh, tanggal pernikahan, membaca karakter seseorang, dan lainnya. 

Satu pertanyaan, bagi anda apakah ini hanya mitos atau kepercayaan dahulu belaka atau bagaimana ??

Oke, kita kembali ke topik awal, weton untuk melihat karakter seseorang berdasarkan hari lahir dan pasarannya.

Dikatakan salah satu karakter selasa wage adalah sulit untuk diajar bercanda.

Pertanyaan kembali, apakah ini hanya kebetulan belaka  ? Atau jangan-jangan ini merupakan hasil penelitian para pendahulu tentang sifat manusia yang dirumuskan berdasarkan hari dan pasarannya ?

Tentunya jaman dahulu belum ada standarisasi penulisan karya ilmiah yang merujuk sana sini. Jangan-jangan semua isi primbon adalah hal nyata yang kemudian  saat ini mulai tidak digunakan karena terdegradasi oleh perkembangan zaman ?

Mengapa begitu ? Karena sifat itu relate dengan saya. Ketika saya tanya salah satu teman yang lahir pada tanggal dan tahun yang sama dengan saya, ternyata ia merasa demikian. Hanya saja perbedaan gender mempengaruhi beberapa karakter yang menghasilkan  sedikit perbedaan antara yang dijelaskan dalam weton dengan apa yang kami rasakan.

Kenapa tidak coba cek di google bagaimana karakter berdasarkan weton anda, sekedar iseng saja..

Kita terbiasa didoktrin bahwa mempercayai hal seperti itu adalah syirik atau musyrik, padahal jangan-jangan itu adalah suatu kebenaran yang merupakan tanda akan kekuasaan Tuhan. Walaupun ada beberapa konteks yang emang saya pun setuju bahwa itu lebih baik dihindari

Akan tetapi jika kita renungkan,  untuk mendapatkan hal seperti karakterter berdasarkan weton masih bisa dinalar secara langsung dengan mengumpulkan berbagai responden yang memiliki hari dan pasaran yang sama kemudian di tes berdasarkan instrumen kepribadian atau sejenisnya. Bukankah itu tidak mustahil ?

Tentunya ini lebih dapat dipercaya secara akal dibandingkan dengan kartu tarot dan ramalan zodiak.

Tapi jujur, tujuan penulisan ini hanya karena ketertarikan saya tatkala melihat video tersebut, khususnya tentang karakter berdasarkan weton

Rahayu, 

Rahayu,

Rahayu.

Malang, 04 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun