Mohon tunggu...
Mang Free
Mang Free Mohon Tunggu... Penulis - Kadar Pok, Kudu Pek

Mahasiswa Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Lebaran Tanpa Mudik. Tanpamu, Dik

30 April 2022   17:08 Diperbarui: 30 April 2022   17:16 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diadopsi dari https://blog.spacestock.com/tips-persiapan-lebaran/

Oke, dah lama nih gak bersua dengan kata dalam kompasiana. Biasanya dapat ide itu pas stuck mikir kelanjutan penulisan skripsi, sekarang stuck mikirin mau cari buka gratis di masjid mana,,wkwk

Sebelumnya mohon maaf, judulnya agak awkwkrd..

Tulisan ini dibuat setelah renungan saya akan makna lebaran, dimana saya saat ini akan menjalani lebaran seorang diri di tanah perantauan. Btw, sholat ied-nya jamaah ya, gak sendiri,,wkwk

Lebaran ? Apa sih itu ?

Secara umum, lebaran itu adalah tanda selesainya puasa di bulan Ramadhan. Tapi jika dilihat dari sudut pandang secara emosional, lebaran adalah saat kita berkumpul bersama keluarga, menikmati momen yang mungkin hanya dapat dinikmati setahun sekali. Mengunjungi sanak saudara, tetangga, dan kawan. Menghilangkan semua emosi negatif yang sebelumnya tersimpul dalam hati.

Gimana ? Lebaran itu indah bukan

Lebaran juga identik dengan THR. Dimana para karyawan mendapat uang tambahan untuk bisa berbagi bersama dengan keluarga, membeli baju baru, kue nastar, demi senyum sumringah di hari kemenangan.

Uniknya, di setiap momen lebaran ada tradisi anak-anak diberi uang THR yang kadang jumlahnya puluhan ribu bahkan mencapai seratus ribu. Sayangnya, mereka yang remaja beranjak dewasa malah gak diberi. Dalihnya, "Kamu kan udah besar, jadi gak dikasih yaa". Disinilah persambatan anak remaja di mulai, bukankah yang banyak keperluan itu justru yang sudah remaja menuju dewasa ? Apasih urgensi uang untuk anak-anak selain jajan ? Atau jangan-jangan benar bahwa uang tersebut dikantongi ibunya dengan dalih disimpan sama mama, eh.

Yaa, begitulah.

Lebaran juga identik dengan rumah nenek. Dimana disana terdapat kue rengginang yang berkamuflase dalam kaleng khong guan. Sudah menjadi rahasia umum tentunya, tapi entah mengapa setiap tahun penasaran aja untuk coba buka. Seakan ketika kita buka tutup kaleng, rengginang dengan senangnya berkata, "Taraaa, anda kena prank"

Ada juga fakta menakutkan terkait lebaran, yakni pertanyaan saudara. Dimulai dari kapan nikah ? Kapan wisuda ? Kapan punya anak ? Kapan mau ngenalin calon ? dan kapan-kapan lainnya. Serius dah, sebenarnya kami bukannya gak mau, tapi gimana lagi. Semuanya tak bisa dikontrol begitu saja.

Ngomongin kapan mau ngenalin, lebaran juga jadi ajang untuk membawa pacar ke rumah. Kaya asik aja gitu pas lebaran, ini mah paar aku. Tapi khusus bagi yang mampu yaaa..

Adapun penulis, yaa masih sekedar tulisan. Implementasinya kapan-kapan..

Malang, 30 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun