Mohon tunggu...
Mang Free
Mang Free Mohon Tunggu... Penulis - Kadar Pok, Kudu Pek

Mahasiswa Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Adakah Siswa Bodoh? Uh Mustahil, Yuk Kita Cari Tahu

18 Maret 2019   15:10 Diperbarui: 18 Maret 2019   16:58 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diadopsi dari www.indiatoday.in

Nah, setelah melalui assesmen kita akan menginjak langkah diagnostik yaitu pengkaitan data-data yang telah dikumpulkan dengan latar belakang terjadinya masalah tersebut. 

Setelah dikaji lebih lanjut, ternyata siswa tersebut adalah siswa yang pintar, hanya saja dia mengalami broken home. Dimana dia tidak mendapatkan perhatian dan motivasi belajar yang sesuai, sehingga dia cenderung kurang pengawasan dan melampiaskan kesepiannya dengan melakukan tindakan-tindakan nakal.

Gambar diadopsi dari kabarsumbawa.com
Gambar diadopsi dari kabarsumbawa.com
Akan tetapi, dua metode diatas masih merupakan rangkaian proses konseling, sehingga belum mencapai pada tahap tindakan penyelesaian masalah. Terlepas dari hal tersebut, dua metode diatas sangat penting dalam proses konseling, karena kebenaran data yang dikumpulkan dan diagnostik yang tepat akan memberikan penyelesaian yang tepat pula, hal ini juga bersifat berkebalikan dimana penanganan akan kurang tepat bahkan salah apabila data yang dikumpulkan dan diagnostik yang diberikan tidak tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun