Ketika hati ini peduli aksi
Kabut yang membeku pilu Kaldera, menebal menerjang lautan pasir
Melihat musibah dari lubuk hati bayi yang tabularasa
Kami berdiri berdua menikmati seteguk kopi awan Tengger
Ingin Berjuang
Menepati janji
Menerobos tipis belukar dan pepohonan
Berdoa untuk kesehatan negeri
Di pucuk cemara gunung dan kuntum Edelweis
Ketika Bromo ada api yang terbakar
Mereka menjadi tuli dan pergi menjauh