Banyaknya perilaku amoral di kalangan pelajar, menurunnya minat belajar, rendahnya tingkat kedisiplinan bisa jadi karena pengaruh lingkungannya. Maka menjadi teladan yang baik bagi anak-anak generasi penerus bangsa bukanlah hal yang mudah.Â
Sebagai ilustrasi misalnya di sekolah anak-anak pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila diajarkan tentang konsep antikorupsi sesuai dengan nilai Pancasila.Â
Tapi tiap hari di sosial media dan media elektronik berita penangkapan koruptor hampir selalu ada. Berseliweran kabarnya di handphone mereka. Lalu bagaimana sekolah dapat menanamkan nilai pendidikan budi pekerti dan pembentukan karakter jika apa yang diajarkan di sekolah kontradiktif dengan yang ditemui di tengah kehidupan masyarakat?
Kesimpulannya visi keteladanan menjadi inti keberhasilan penyelenggaraan proses pendidikan. Dengan melibatkan semua pihak agar bisa bersama-sama tergerak, bergerak, dan menggerakkan lokomotif perubahan pendidikan di negara kita ke arah yang lebih baik.Â
Bukan hanya guru penggerak saja yang memiliki peran tersebut tetapi semua pihak punya andil yang sama. Meskipun tidak mudah karena begitu kompleksnya masalah pendidikan bangsa ini.
Dan harapan baru akan selalu muncul menyertai momentum pergantian tampuk kekuasaan pemerintahan. Entah siapapun juga nantinya yang menjabat menteri pendidikan baru, semoga bisa menjadi teladan bagi semua insan pendidikan bangsa ini. Tetap semangat. Salam blogger persahabatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H