Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Urgensi School Branding dalam Suksesnya Penerimaan Peserta Didik Baru

16 Maret 2024   16:49 Diperbarui: 19 Maret 2024   16:40 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sekolah dan para siswanya | Sumber : Dokumentasi pribadi

Sekolah harus pandai memoles dirinya. Harus pandai mempercantik dan membranding dirinya dengan berbagai macam citra positif yang kian melekat kuat.

Sekolah yang kreatif akan memilih menjemput bola ketimbang menjaga gawang. Dalam arti sekolah tersebut haruslah pro aktif dalam menggaungkan berbagai macam keunggulan dan budaya positif sebagai nilai tawar yang lebih kepada masyarakatnya. 

Sistem zonasi nyatanya tidak menghilangkan aroma persaingan diantara sekolah-sekolah. Baik sekolah negeri maupun swasta. Sekolah dalam zona yang sama juga saling berebut untuk memenuhi kuota penerimaan siswa barunya.

Belum lagi dengan sekolah swasta yang agaknya lebih longgar dalam aturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini. Banyak sekolah-sekolah swasta yang memulai start lebih awal dalam suksesi penerimaan peserta didik baru. 

Hal ini tidak lain dan tidak bukan bertujuan agar sekolah swasta bisa mendapatkan murid sesuai dengan kuota yang tersedia dan tidak kalah bersaing dengan sekolah negeri.

Sekolah harus mampu meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan berbagai macam hal positif. Kedisiplinan serta kekompakan di internal sekolah menjadi sebuah syarat mutlak jika inovasi bernama school branding ini akan diterapkan. Beragam cara dapat dilakukan untuk membranding sekolah diantaranya:

Pertama, dengan membangun ciri khas positif. 

Ciri khas positif harus dibangun sekolah agar memiliki nilai tawar lebih dibandingkan sekolah lain. Mulai dari peningkatan mutu kepala sekolah, guru dan karyawan. Memperbaiki peringkat akreditasi sekolah sampai pada mengadakan kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan pembiasaan yang dapat mengasah kemampuan siswa. 

Sekolah juga dapat membangun kerja sama dengan lembaga lain atau berbagai komunitas dalam masyarakat. Hal ini akan membangun citra bahwa sekolah mampu mengembangkan kemampuannya di dalam meningkatkan keterampilan siswa sekaligus menunjukkan bahwa sekolah juga mampu berkolaborasi dengan pihak luar untuk meningkatkan mutu pelayanannya.

Kedua, mengejar prestasi. 

Siapa yang tidak bangga jika memiliki sekolah yang penuh dengan prestasi? Semua orang pasti bangga dengan prestasi yang dimiliki. Walaupun konon sekarang merupakan era berkolaborasi tetapi kompetisi yang melahirkan prestasi tetap diperlukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun