Masyarakat tentu mengharapkan sekolah-sekolah akan memberikan pelayanan terbaiknya untuk anak-anak sebagai aset generasi penerus bangsa. Sekolah yang gagal memenuhi harapan masyarakatnya harus bersiap gigit jari dan berlapang dada untuk ditinggalkan.Â
Secara naluriah masyarakat akan berpindah dan mencari sekolah-sekolah yang bisa memberikan layanan pendidikan terbaik.
Sudah banyak cerita-cerita miris terdengar bahwa setiap tahun pasti ada saja sekolah yang minim mendapatkan siswa baru. Minim pendaftar dan krisis murid. Padahal proses penerimaan siswa baru sudah dibuka tetapi minat masyarakat untuk mendaftar ke sekolah tersebut sangat rendah.Â
Perolehan siswa baru yang terus menerus menurun setiap tahunnya bisa berdampak fatal bagi sekolah. Jika tidak disikapi dengan serius jangan heran jika suatu saat sekolah tersebut gulung tikar karena tidak mendapatkan murid. Sekolah tersebut akan ditutup dan dimerger dengan sekolah lain.
Kejadian-kejadian semacam ini sudah sangat sering ditemui. Bagaimana sebuah sekolah yang dulunya dilabeli "sekolah favorit" atau sekolah unggulan oleh masyarakatnya tetapi kemudian ditinggalkan karena tidak mampu bersaing dan berinovasi mengikuti tuntutan perkembangan zaman.Â
Sekolah yang bagus adalah sekolah yang memiliki ciri khas, memiliki karakter dan daya pembeda dengan sekolah lainnya. Di situlah salah satu pentingnya school branding. Sebagai salah satu upaya untuk membentuk citra positif bagi sekolah sehingga semakin dicintai dan dipercaya oleh masyarakatnya.
Secara sederhana school branding dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menciptakan persepsi unik dan menarik di benak masyarakat, khususnya para walimurid. Tujuannya adalah untuk membedakan sekolah dari sekolah yang lain serta mempertahankan loyalitas walimurid.Â
Ketahanan dan eksistensi sekolah perlu dirawat dan dijaga salah satunya dengan strategi school branding.
Sebuah Strategi di Era Disrupsi
Era disrupsi meniscayakan terjadinya perubahan besar-besaran atau lompatan besar berusaha keluar dari tatanan yang sudah ada, dan mengubah sistem yang lama secara fundamental.Â
Jika dahulu banyak sekolah-sekolah yang hanya menunggu dan menunggu datangnya siswa baru saat masa pendaftaran siswa baru agaknya hal ini sekarang sudah tidak relevan lagi.Â