Memang jaman sudah serba digitalisasi dan dunia pendidikan juga sudah barang tentu akan mengikuti arus perkembangan jaman itu. Tidak ada yang salah dan memang sudah seharusnya demikian. Tetapi dalam hal ini juga diperlukan sikap yang tepat dan proporsional dari para guru sebagai pelaksana dari segala kebijakan yang sudah serba digitalisasi tersebut. Guru di jaman sekarang tidak boleh gaptek. Kalau gaptek ya repot dan jelas akan tertinggal serta terseok-seok.
Guru harus melek teknologi dan juga melek literasi teknologi. Harus membuka diri dengan penuh kesadaran bahwa untuk menghadapi tuntutan pekerjaan yang semakin dinamis dan rumit itu diperlukan sikap pembelajar serta berpikiran terbuka terhadap hal-hal baru (open minded). Saya kerap menemukan postingan guru di berbagai akun sosial media yang seakan masih saja bersikap resinten terhadap kebijakan baru ini. Padahal sejatinya sikap resistensi itu justru akan menghambat perkembangan kemajuan si guru itu sendiri.
Sudahlah ikuti saja apa yang memang sudah digariskan oleh pemerintah selaku pembuat kebijakan. Sekuat-kuatnya guru beranggapan negatif dan bersuara ya palingan hanya mentok gembar-gembor di sosial media atau menulis semacam ini itupun juga belum tentu didengar. Karena harus diakui guru hanya pelaksana teknis bukan pembuat kebijakan.
Sebagai wujud berdemokrasi sah-sah saja berpendapat dan menilai bahkan mengkritik tapi lebih penting dari itu adalah perlunya mengubah mindset menjadi lebih terbuka terhadap hal-hal baru. Di awal penerapan kebijakan ini mungkin banyak yang merasa kerepotan, kesulitan bahkan tertekan karena bingung tetapi toh sekarang saluran informasi dan referensi belajar sudah ada dimana-mana.
Bergabung dengan berbagai komunitas belajar, cari sumber referensi di internet atau diskusi dengan rekan sejawat kiranya dapat membantu agar guru lebih memiliki pemahaman yang utuh dan paripurna terhadap kebijakan eKinerja PMM 2024 ini. Sehingga para guru tetap menjadi pribadi yang terjaga akal sehatnya tanpa harus melalaikan kewajiban utamanya dalam mengajar.
Bisa Karena Terbiasa
Ada pepatah lama berbunyi bisa karena terbiasa dan tak kenal maka tak sayang. Kenali dan pelajari pelan-pelan. Dimulai dari hal yang mudah terlebih dahulu sambil terus berusaha mengeksplorasi apa dan bagaimana seluk beluk pengelolaan kinerja PMM ini. Saya yakin kelak pasti akan terbiasa dan terasa mudah. Memang diperlukan ketekunan dan kecerdasan dalam memanage waktu agar pekerjaan yang sifatnya administratif semacam ini jangan sampai mengorbankan tugas pokok dan fungsi guru itu sendiri yaitu mendidik dan mengajar anak didiknya.
Saya percaya tentu pemerintah mempunyai maksud dan tujuan yang baik (goodwill) dibalik kebijakan baru ini. Agar guru terus dan terus menjadi pribadi pembelajar. Menjadi sosok yang profesional di dalam melaksanakan tugas kesehariannya. Memang tidak mudah tetapi semua ini sudah menjadi keniscayaan jaman. Menjadi guru di era digital dengan segala lika dan likunya adalah sebuah tantangan. Maka diperlukan sikap yang tepat dari para guru itu sendiri.
Semoga para guru Indonesia senantiasa diberkahi kekuatan dan kesehatan. Di tengah tuntutan pekerjaan yang semakin tidak mudah. Para guru adalah aset sebuah bangsa. Peradaban sebuah bangsa akan maju jika para gurunya juga berpikir maju. Tetap semangat guru Indonesia. Salam sehat dan salam bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H