Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Menjaga Komunikasi Antara Sekolah dengan Masyarakat

25 Desember 2023   10:21 Diperbarui: 16 Januari 2024   18:01 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi komunikasi guru dengan orangtua siswa | Sumber : www.canva.com

Pada suatu ketika tidak seperti biasanya Whatsapp grup salah satu kelas ramai. Ternyata ada salah satu wali murid yang melaporkan bahwa baju anaknya telah dicorat-coret dengan pulpen oleh temannya. Dan sayangnya sudah dicoba dicuci berulang kali coretan itu tidak juga hilang. Si wali murid mengeluh karena baju yang dicoret-coret tersebut adalah baju pramuka yang masih baru. Belum lama ia beli dari toko.

Sontak keluhan wali murid itu disambung dengan komentar penghuni grup lainnya. Yang mengatakan bahwa kejadian corat-coret tersebut juga dialami anaknya. Ia mendapati baju dan buku tulis anaknya penuh dengan coretan-coretan pulpen. Whatsapp grup seketika menjadi ramai mengundang wali murid lain untuk berkomentar dan mengeluh dengan kejadian yang dialami anaknya di sekolah itu.

Pada peristiwa lain pernah suatu ketika Whatsapp grup di kelas lainnya juga ramai. Tapi kali ini kejadiannya berbeda. Ada salah satu wali murid yang mengeluh anaknya sering kehilangan uang di sekolah. Meskipun jumlahnya tidak seberapa tetapi kejadian ini sudah sering dialami. Bahkan sejak bertahun-tahun yang lalu. 

Si wali murid menyatakan kecurigaan bahwa ada "si panjang tangan" di kelas anaknya itu. Keluhan wali murid ini juga ditanggapi dengan komentar beragam dari penghuni grup lainnya. Dan membuat grup semakin riuh.

Begitulah suasana yang kerap ditemui di Whatsapp grup sekolah. Bukan hanya menjadi media berbagi informasi antara pihak guru, sekolah dan masyarakat tetapi Whatsapp grup juga telah jauh berkembang menjadi media untuk menyampaikan saran, pendapat, kritikan bahkan keluhan dari orangtua siswa (masyarakat) kepada pihak guru (sekolah).

Ilustrasi komunikasi guru dengan orangtua siswa | Sumber : www.canva.com
Ilustrasi komunikasi guru dengan orangtua siswa | Sumber : www.canva.com

Situasi ini wajar saja adanya sebagai bentuk dari konsekwensi berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Hanya memang terkadang pola komunikasi secara tidak langsung seperti ini jika tidak cermat dan hati-hati bisa menimbulkan salah tafsir atau miskonsepsi antara si pemberi pesan dan penerima pesan. Apalagi dalam konteks masalah yang krusial dan sensitif maka harus sangat berhati-hati agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Berkembangnya Whatsapp grup dan berbagai sosial media lain memang membuat wali murid semakin dinamis dan kritis. Tetapi semua itu juga harus diimbangi dengan peningkatan pemahaman dan literasi yang baik, agar bisa tetap bijak dan jernih di dalam menggunakan berbagai platform sosial media.

Tentu kita sepakat bahwa dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Semua pihak harus mengedepankan pikiran jernih dan akal sehat serta pandai menempatkan diri dimana ia berada. Sekolah juga tidak mungkin menutup diri dari masukan, pendapat, saran bahkan kritik dari wali muridnya. Justru sekolah harus siap dengan itu semua. 

Sekolah yang bagus adalah sekolah yang terbuka serta tidak menutup diri dari segala penilaian masyarakatnya. Kritik, pendapat saran dan masukan hendaknya bisa ditanggapi secara profesional dan proporsional. Karena itu semua adalah keniscayaan zaman. Memang sudah eranya demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun