Biarkan mereka mengungkapkan isi pikirannya dan jangan dihalang-halangi dengan sekat-sekat elitis dan feodalis. Jangan ada budaya ewuh pekewuh saat berpendapat. Prinsip kebebasan berpendapat mestilah dijunjung tinggi. Bebaskan untuk mengucapkan pendapat apapun asalkan tidak menabrak kaidah atau norma yang ada.
Jadi itulah cara saya memaknai peringatan hari guru nasional tahun ini. Tidak ada sanjung pujian. Tidak ada kiriman karangan bunga dari para murid. Tidak ada surprise dan tepuk tangan disertai sorot kamera dimana-mana dari mereka.Â
Yang ada hanya kritik habis-habisan sebagai bahan kontemplasi dan perbaikan diri ke depan. Kado terindah di Hari Guru Nasional tahun 2023. Bagaimana dengan pembaca sekalian?
Apapun dan bagaimanapun cara kita memaknai hari guru tahun ini mestilah di dasarkan pada semangat bahwa guru adalah motor pendidikan. Maju tidaknya pendidikan suatu bangsa utama dan intinya adalah di tangan para gurunya.Â
Selamat merayakan Hari Guru Nasional Tahun 2023 dan HUT PGRI ke-78 untuk para guru hebat Indonesia. Tetap sehat dan tetap semangat serta jangan lupa bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H