Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pelatihan Menulis yang Berbuah Manis

12 November 2023   08:40 Diperbarui: 12 November 2023   08:44 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshoot percakapan WA | Sumber : Dokpri

Seorang teman guru di dalam bukunya mengatakan bahwa membaca adalah sebuah kewajiban sementara menulis itu pilihan. Kalimat yang cukup membekas dalam hati saya karena bagi saya sendiri menulis adalah sebuah kenikmatan. Rasanya lega dan nikmat sekali jika terlintas ide dalam benak pikiran kemudian berhasil dijahit dengan rapi menjadi sebuah tulisan. Meskipun kadang perlu waktu yang tidak sebentar untuk mengolah kata, memperbaiki kesalahan pengetikan, mengkoreksi penggunaan tanda baca dan ketepatan penggunaan ejaan dan sebagainya. Tetapi itulah dunia menulis, mungkin hanya bisa dinikmati untuk sebagian orang yang mendalaminya. Dan menjadikannya sebagai sesuatu bagian tak terpisahkan dalam hidupnya.

Terlepas dari orang suka atau tidak suka membaca hasil tulisan itu, tetapi saya pikir menulis tetaplah penting dan menjadi bagian hidup dari seorang manusia yang gemar belajar. Manusia yang haus akan ilmu, manusia yang ingin selalu mencari menggali pengetahuan dan wawasan kehidupan. Menulis tak perlu lagi diragukan manfaatnya. Dengan menulis orang bisa leluasa mengekspresikan pikirannya. Tanpa dibatasi sekat-sekat atau budaya feodalisme yang penuh dengan ewuh pekewuh. Budaya feodalisme ini nyatanya sampai hari ini masih mencengkram kuat dan tumbuh subur di keseharian kita. Menulis menawarkan kebebasan, keleluasaan dan kesetaraan.

Memang bagi saya menulis adalah hobi yang kerap dilakukan di waktu senggang, Sejak masa SMA saya sudah menulis seadanya di buku catatan. Menulis apapun, pengalaman sehari-hari, menulis tentang perasaan, menulis cerita fiksi, menulis puisi, dsb. Asal-asalan saja dan tanpa arahan ataupun tujuan yang jelas. Kemudian booming Facebook di tahun 2007, mulailah saya menulis di Facebook untuk sekedar mengikuti trend bermedia sosial saat itu. Tulisan yang saya buat bertema seputar kejadian atau peristiwa sehari-hari yang saya temui. Kemudian semua berlalu begitu saja karena rasa bosan.

Pertemuan Dengan KBMN PGRI

Beberapa bulan lalu saya mengikuti sebuah event pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI). Pelatihan itu bertajuk Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Gelombang 29. Pelatihan yang dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan itu telah berakhir. Dan sekarang tengah berlanjut pada pelatihan KBMN Gelombang 30. Awal saya mengikuti pelatihan tersebut sebetulnya hanya sebatas memenuhi rasa penasaran saya akan dunia menulis dan ingin menambah wawasan terkait dunia tulis menulis. Syukur bagus bisa mendapatkan sertifikat diklat untuk kepentingan kenaikan pangkat ASN. Itu saja! tidak lebih tidak kurang. Ternyata syarat untuk lulus dari pelatihan tersebut adalah peserta harus membuat resume sebanyak 30 dan menerbitkan sebuah buku solo.

Bergelut dengan KBMN selama tiga bulan membuat kecintaan saya pada menulis semakin tebal. Tiap malam Senin, Rabu dan Jumat saya rajin standby di depan laptop sambil menyimak pemaparan materi dari narasumber. Sebagian materi bisa saya pahami tapi sebagian yang lain berlalu begitu saja. Ada kalanya rasa bosan menggelayut dalam dada. Sehingga terkadang laptop saya matikan meskipun pertemuan belum selesai. Toh besok pagi masih bisa saya baca di WA grup. Begitu pikir saya.

Sampai tiba saatnya seluruh pertemuan selesai dan peserta sudah dibagi ke dalam kelompok-kelompok mentoring dengan harapan mendapatkan bimbingan dari mentor berpengalaman sehingga pada akhirnya peserta bisa menyusun dan menerbitkan buku solonya. Materi resume yang dulu dibuat sebagai tugas pelatihan saya jahit, kembangkan dan ikat jadi sebuah buku. Ya buku solo pertama saya. Jujur masih kurang puas rasanya dalam menyusun dan menjahit buku itu. Tapi saya maknai sebagai bagian dari proses belajar. Karya pertama yang masih banyak kekurangan di sana-sini. Alhamdulillah berkat bantuan mentor dan motivasi dari rekan-rekan lainnya akhirnya buku solo itu selesai dan berhasil terbit.

Buku solo pertama saya | Sumber : Dokpri
Buku solo pertama saya | Sumber : Dokpri
Kado Terindah Di Hari Pahlawan

Pagi itu suasana cukup cerah. Mentari pagi bersinar dari ufuk timur menemani cicit burung yang saling bersahutan menikmati sejuknya udara pagi. Jumat 10 November 2023 setelah selesai mengikuti upacara bendera dalam rangka peringatan hari pahlawan nasional, rutinitas berlanjut seperti biasanya. Di kelas nak-anak belajar dengan tekun mempersiapkan diri mengikuti kegiatan Penilaian Akhir Semester (PAS) I yang akan dilaksanakan beberapa minggu lagi.

Pukul 10.37 WIB telepon genggam berbunyi ternyata ada sebuah pesan Whatsapp masuk. Pesan dari salah satu panita pelatihan menulis KBMN 29 yang tempo hari saya ikuti. Begini kurang lebih isi pesannya : "Selamat siang Pak Hevi. Selamat menjadi peserta pertama yang lulus KBMN PGRI gel 29". Bersamaan dengan itu beliau mengirimkan e-sertifikat yang di tandantangani oleh ibu ketua umum PB PGRI Prof.Dr. Unifah Rosyidi dan Founder KBMN Dr.Wijaya Kusumah, M.Pd.

Screenshoot percakapan WA | Sumber : Dokpri
Screenshoot percakapan WA | Sumber : Dokpri
Seketika rasa bangga dan haru berkecamuk dalam dada. Bagaimana tidak, seorang amatiran yang awam dengan dunia menulis dan tidak pernah mengikuti pelatihan formal sebelumnya berhasil lulus mendapatkan sertifikat kelulusan. Menjadi peserta yang lulus dengan predikat tercepat. Mata seketika berkaca-kaca sambil memandangi sertifikat kelulusan pelatihan yang dikirim lewat WA. Alhamdulillahirrabilalamin, puji syukur bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, tiada henti rasa syukur saya ucapkan setelah tiga bulan mengikuti pelatihan, tiga minggu menjahit tulisan agar dapat dibukukan, akhirnya berhasil lulus dengan predikat tercepat dari ratusan peserta pelatihan guru menulis seluruh Indonesia.

Sertifikat Diklat KBMN 29 | Sumber : Dokpri
Sertifikat Diklat KBMN 29 | Sumber : Dokpri
Ending dongeng tulisan ini saya buat semata sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Dan semoga tidak ada rasa riya' atau ujub di dalamnya. Karena pada dasarnya menulis adalah tentang berbagi. Berbagi sebuah kebaikan dan wawasan yang mungkin bisa berguna bagi sesama. Kalau orang berada mungkin bisa memberi dan berbagi dengan harta. Orang biasa bisa berbagi dengan apapun yang dipunya. Maka seorang penulis berbagi dengan cara menulis. Menulis kata menguntai makna menebar renjana. Terimaksih untuk ibu mentor Arofiah Afifi atas ketekunan dan kesabarannya dalam membimbing. Juga untuk Om Jay dan Pak Brian yang sangat menginspirasi. Maju terus KBMN PGRI. Tetap sehat tetap semangat dan salam literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun