Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa?

10 November 2023   18:48 Diperbarui: 10 November 2023   18:49 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi hari sekitar pukul 6 saya mendapat pesan singkat dari ibu kepala sekolah. Pesan singkat yang dikirim lewat Whatsapp itu kurang lebih isinya bahwa saya diminta untuk menjadi pembina upacara. 

Saya baru ingat kalau ternyata hari ini adalah tanggal 10 November 2023 dan bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional Tahun 2023. Kami diminta untuk mengadakan upacara peringatan di sekolah masing-masing.

Hari pahlawan jika menilik sejarahnya memang dikaitkan dengan peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Dimana pada saat itu arek-arek Surabaya yang dipimpin oleh Sutomo atau Bung Tomo bertempur dengan begitu gagah dan heroiknya untuk mengusir para tentara sekutu NICA yang diboncengi Belanda. Tentu tujuan mereka kembali datang ke Indonesia tidak lain tidak bukan ingin kembali  mengusai kota Surabaya dan kembali menjajah Indonesia.

Latar belakang terjadinya pertempuran 10 November 1945 di Surabaya adalah karena situasi dan kondisi terjadi kekosongan kekusasaan (Vacum Of Power) di Indonesia saat itu. Sebagaimana diketahui bahwa Jepang menyerah kepada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945 dan Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaannya di tanggal 17 Agustus 1945. Tetap saja membuat Belanda masih ingin menjadikan indonesia sebagai koloni atau jajahannya.

Keinginan tersebut tentu saja ditolak oleh rakyat Surabaya. Kematian pemimpin sekutu Brigjen. A.W.S Mallaby pada 2 November 1945 membuat kemarahan sekutu memuncak. Akhirnya terjadilah pertempuran pertempuran hebat antara pasukan Indonesia melawan tentara Sekutu. 

Pertempuran itu berlangsung selama 3 minggu dan pada tanggal 10 November sekutu mengumumkan bahwa mereka telah menguasai kota Surabaya dan mereka akan mengadili tahanan perang Indonesia dengan hukum militer. Gugur dalam pertempuran tersebut pahlawan nasional kita Sutomo atau Bung Tomo.

Pahlawan Dalam Dunia Pendidikan

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pahlawan diartikan sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani; hero. Jika diartikan secara bebas pahlawan adalah orang yang berjasa untuk kepentingan orang banyak atau negara. Dalam hal ini kita sepakat bahwa guru adalah sosok pahlawan dalam dunia pendidikan.

Di tangan guru pendidikan dijalankan. Segala kebijakan terkait kurikulum sebagai sebuah garis besar skenario sistem pendidikan itu sendiri dijabarkan. Guru merupakan sosok yang penting dan sentral dalam perkembangan dunia pendidikan saat ini. Karena jasa-jasanyalah hari ini kita bisa membaca, menulis, berhitung dan memperoleh pemahaman tentang keterampilan-keterampilan hidup (life skill) yang mesti dikuasai dalam perkembangan jaman dewasa ini. 

Guru melalui sistem pendidikan membuat manusia menempati harkat dan martabatnya selayaknya seorang manusia. Sebagaimana tujuan pendidikan itu sendiri yang pada hakikatnya memanusiakan manusia.

Kerap pada jaman dahulu karena begitu besar dan mulianya jasa guru, maka guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Apakah betul seperti itu? agaknya sebutan pahlawan tanpa tanda jasa disematkan agar guru merasa bangga dengan apa yang sudah dilakukan selama ini sebagai perbuatan mulia tanpa perlu mengharapkan pamrih sebagai bentuk keikhlasannya. 

Sebetulnya penyebutan sosok guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa ini secara tidak langsung mendegradasi peran dan martabat guru itu sendiri. Guru ya guru. Dia sosok mulia yang menjalankan tugas keprofesian mendidik, mengajar dan mencerdaskan bangsanya. Dia sosok panutan yang digugu dan ditiru, menjadi contoh dan menjadi panutan bagi masyarakat sekitarnya.

Jadi penyebutan pahlawan tanpa tanda jasa tersebut sudah tidak lagi relevan dengan konteks perkembangan jaman sekarang. Itu hanyalah propaganda dan akal-akalan dari pemerintahan orde baru yang saat itu berkuasa. Yang menjadikan guru sebagai alat dan komoditas politik untuk melanggengkan kekuasaan rezim orde baru.

Jaman telah berubah rezim telah berganti. Tanda jasa yang diterima guru sekarang ini juga sudah ada dan cukup untuk mengangkat kesejahteraan hidup guru ke arah yang lebih baik. 

Dengan adanya tunjangan sertifikasi profesi misalnya, yang konon untuk triwulan 4 sudah mulai dicairkan bulan ini adalah merupakan contoh salah satu tanda jasa atau penghargaan pemerintah terhadap guru, tunjangan jaminan di hari tua, tunjangan jaminan kesehatan, kenaikan gaji dalam periode tertentu, itu semua merupakan tanda jasa dan penghargaan yang sudah selayaknya guru terima sebagai kaum pencerdas bangsa.

Saya lebih sependapat jika guru disebut pahlawan insan cendekia atau pahlawan kaum intelektual. Karena di tangan guru insan-insan terpelajar akan lahir, kaum-kaum intelektual bangsa ini akan terbentuk. Yang menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang terpelajar dan siap bersaing serta berkompetisi dengan bangsa lainnya di kancah global. 

Meskipun untuk mencapai cita-cita mulia itu semua dibutuhkan sosok-sosok guru yang tangguh, sosok guru yang tidak mudah mengeluh, sosok-sosok guru yang cerdas bukan sosok yang pemalas, sosok-sosok guru yang gemar belajar dan pintar. 

Masih perlu perjuangan keras untuk mencapai itu semua. Kemendikbudristek melalui Program Guru Penggeraknya (PGP) sudah memulai sebuah gebrakan. 

Dari program tersebut diharapkan akan lahir guru-guru yang memiliki jiwa tergerak, bergerak dan menggerakkan pendidikan menuju ke arah yang lebih baik. Selamat hari pahlawan 10 November 2023 untuk semua pembaca. Salam hormat dan salam persahabatan untuk seluruh guru Indonesia. Tetap semangat pahlawan insan cendekia. Jayalah selalu guru Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun