Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Face Absensi: Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai, Efektifkah?

14 Februari 2023   14:57 Diperbarui: 18 Februari 2023   09:45 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi face absensi pegawai | sumber : daulat.co

Masyarakat diwajibkan menjaga kebersihan, menyebrang jalan di tempat yang telah ditentukan dan sebagainya. Gerakan ini meredup seiring dengan lengsernya Seoharto dan runtuhnya rezim Orde Baru.

Face Absensi...

Ilustrasi face absensi pegawai | sumber : daulat.co
Ilustrasi face absensi pegawai | sumber : daulat.co

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai adanya face absensi patut diapresiasi. Screening wajah pada mesin absen yang langsung terhubung dengan server bagian kepegawaian melalui jaringan internet tentu menuai berbagai respon yang beragam. 

Pro-kontra dalam hidup adalah sesuatu yang biasa yang bisa dimaknai sebagai suatu kewajaran apalagi di era demokrasi seperti sekarang. 

Orang boleh berpendapat dan berwacana apapun asal masih dalam koridor aturan dan bisa dipertanggungjawabkan. 

Tetapi semua mestinya sepakat bahwa kedisiplinan adalah sesuatu yang baik dan bahkan harus dibiasakan sedini mungkin. Misalnya seorang guru kecewa dan marah saat ada siswanya bolos sekolah tanpa alasan yang jelas. 

Atau, seorang guru marah saat tahu siswanya terlambat masuk ke kelas sehingga tertinggal pelajaran. Maka akan lebih elok jika hal tersebut dimulai dari guru itu sendiri sebagai sosok yang digugu dan ditiru. 

Digugu artinya dipatuhi atau menjadi panutan ditiru artinya dicontoh. Guru harus berangkat lebih pagi dan tidak terlambat serta tidak masuk kerja tanpa alasan jelas. 

Ada pepatah guru kencing berdiri murid kencing berlari. Apa yang dilakukan gurunya tentu akan dicontoh oleh siswanya. 

Ya memang saya sendiri sepakat dalam penerapan disiplin itu tidak akan lepas dari tiga kata: dipaksa, terpaksa, akhirnya terbiasa. Yang pada awalnya merasa "terpaksa" lama kelamaan akan terbiasa dengan kebiasaan baru yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun