Nah di sinilah titik yang semakin kritis saat ini. Beberapa kemajuan yang sudah dicapai dan yang memang masih lebih diapresiasi oleh pihak luar, ibarat bola yang sudah di depan gawang lawan, harus segera 'di-gol-kan', agar absurditas tidak semakin mengkristal.
Apa yang ada di dalam rencana besar program percepatan dan ekspansi pembangunan ekonomi (MP3EI), yang antara lain konon mencakup proyek infrastruktur senilai '1.786 triliun rupiah'! sampai dengan tahun 2025 harus benar-benar terwujud, setahap demi setahap, agar kapasitas produksi bisa meningkat dan tenaga kerja bisa semakin banyak terserap.
Mumpung semakin banyak potensi biaya yang tersedia dan sebenarnya sudah semakin murah didapat. Misalnya, tingkat imbal hasil (yield) surat utang negara berjangka 10 tahun kini sudah di bawah 6%. Tentunya, tingkat bunga obligasi korporasi juga akan semakin murah.
Bila 'bola yang sudah di depan gawang lawan' ini tidak bisa menjadi 'gol', apalagi penonton sudah semakin tidak sabar, bisa porak poranda lagi keadaan. Akan sangat mahal ongkos yang harus ditanggung!
Jadi, memang harus bisa segera membuat gol agar pola bermain makin mantap dan tingkat permainan bisa meningkat. Penontonpun tidak semakin kecewa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI