Keluhan-keluhan kita jelas butuh penyaluran seperti melalui media sosial atau ke teman sejawat, hal ini pada akhirnya akan membuat waktu dan energi kita habis terkuras. Tenaga dan waktu yang semestinya kita gunakan buat melakukan pekerjaan yang positif menjadi terbuang percuma, dan ujung-ujungnya bukan prestasi yang kita dapat, tapi makin tertinggal dalam mengejar posisi atau impian kita.
- Pikiran kita hanya fokus ke masalah
Efek buruk lainnya ialah pikiran kita hanya terfokus pada masalah yang kita keluhkan, bukan bagaimana melangkah dan menjadikan itu loncatan agar kita dapat lebih maksimal. Ide dan kreasi kita menjadi tidak terbuka, hal ini membuat kita berpikir monoton.
Lalu bagaimana melalui masa-masa keluhan ini?
Mengeluh adalah hal yang manusia, keluhan ini bersumber dari kekecawaan atas tidak tercapainya apa yang kita harapkan, namun keseringan mengeluh apalagi terhadap hal  yang sama jelas bukan merupakan sesuatu yang baik, lalu bagaimana melewati masa-masa tersebut:
- Setelah mengeluh maka mencoba memahami penyebab kegagalan kita, minta point of view  pihak ketiga, itu boleh berasal dari teman sejawat yang netral, atau bisa dari atasan langsung, hal ini menjadi penting agar kita dapat berkembang lebih baik di masa yang akan datang.
- pahami bahwa tidak ada sesuatu yang buruk, semua itu ada masa dan waktunya, apa yang ditakdirkan oleh Tuhan jelas yang terbaik, sy punya cerita sendiri soal ini. Seorang teman baik kena rolling di daerah yang jauh, semalam dia berbicara dengan saya soal bagaimana dia dikecewakan dan merasa kinerjanya tidak dihargai, namun setelah mengeluh itu dia memutuskan untuk tetap maju menjalani perintah itu, dan tahun ini tidak sampai setahun setelah keluhannya, dia menikah dengan wanita di tempat tugasnya yang baru. Nah tidak ada takdir yang salah, kita saja yang belum menjalaninya.
- selalu awali pagimu dengan ketenangan dan rasa syukur, tips ini akan sedikit demi sedikit mengurangi karaktermu yang suka mengeluh
Silahkan mengeluh kawan, karena kita manusia biasa, tapi jangan hanya berhenti menjadi manusia pengeluh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H