"ah, saya yang semestinya ada pada posisi itu, dia mengambil jatah saya"
"dia hanya modal wajah saja, tidak berprestasi, apa yang sudah dia buat ke perusahaan"
"saya sudah kerja lebih lama, mestinya itu hak saya. Hak saya direnggut!"
Pernah mendengar kalimat dengan nada seperti itu atau serupa dengan itu? sudah pasti pernah, dan bahkan kita sebagian besar pernah melakukannya.Mengeluh adalah hal yang wajar dan manusiawi namun ketika terlalu berlebihan hingga menyudutkan pihak lain, maka itu adalah sebuah tindakan yang tidak sportif.
Perusahaan tempat saya bekerja baru-baru ini melakukan rolling pegawai, dan seperti telah menjadi sunnatullah maka tidak ada kebijakan yang dapat memuaskan semua pihak, begitu pula pada kebijakan rolling pegawai kali ini.Â
Seorang pegawai marah di sebuah grup "underground" kantor, dan celakanya dia memposting nama-nama orang yang dianggap telah mengambil haknya. Alasan yang dikemukakan pun jelas, dia bekerja lebih lama sudah lebih sepuluh tahun, namun yang  dipindahkan ke posisi yang dia inginkan justru pegawai yang lebih junior dari dia. Sayangnya setelah ditelisik lebih jauh, pegawai ini tidak sepenuhnya juga benar.Â
Catatan prestasi kerja menunjukkan bahwa selama 3 tahun kebelakang ini, performa yang dia tunjukkan berada di bawah rata-rata, dan menurut saya yang sangat disayangkan dalam 3 tahun itu dia sudah saat dekat dengan posisi yang dia inginkan, jika dia menunjukkan kinerja lebih baik maka bisa jadi dia lebih gampang dilirik atasan, sehingga tidak perlu mengambil pegawai yang lebih jauh posnya.
Keluhan-keluhan yang dia lakukan ini terkesan akan memberi rasa plong pada hati kita karena telah ngedumel, namun rasa plong ini hanya sesaat dan jika terus dilakukan maka sifat sering mengeluh ini akan membuat efek negatif, di antaranya:
- Menjadikan kita manusia pesimis
Sifat sering mengeluh dan menyalahkan kebijakan yang diambil pihak lain akan membentuk kita menjadi manusia pesimis, sifat pesimis akan membuat kita malas buat memberikan yang terbaik, hal ini disebabkan dalam pikiran kita akan selalu muncul suara "percuma kerja baik, Â toh nda akan dianggap" yang ujung-ujungnya kita makin jauh dari apa yang kita harapkan
- Makin stres dan bad mood
Keluhan mungkin awalnya terasa membuat ringan, tapi jika terlalu sering maka keluhan dan keluhan ini akan menumpuk dalam pikiran, jadinya keluhan bukan membuat tambah baik tapi membuat kita makin tertekan.Â
Kekecewaan kita terhadap sebuah situasi hendaknya direspon dengan makin menunjukkan bahwa kita tidak selemah itu. Stres juga membuat perasaan kita menjadi tidak enak hal ini pada akhirnya akan berpengaruh pada respon kita terhadap lingkungan dan tidak optimal dalam melakukan pekerjaan. Ujung-ujungnya ialah kita makin jauh dari apa yang kita harapkan
- Menguras waktu dan energi