Selamat pagi, Kartini!
Aku perempuan seperti layaknya dirimu
Perempuan yang mengagumimu dalam membunuh waktu
Menuliskan surat saat alam bergelagat
Saat jelaga-jelaga dunia memainkan kuas melukiskan jagad
Kartini,
Aku tak memanggilmu Ibu
Aku hanya ingin semangatmu menderu
:berlabuh dalam setiap dermaga rindu perempuan-perempuan bersepatu
atau telanjang tanpa malu
Kartini,
Duniaku duniaku berbeda Kartini!
Kebaya sering jadi topeng atas wajah wajah wajah
Wangi membalut lekuk tubuh
Tapi ruh tak tersentuh
Kartini,
Ajari kami (lagi)
Mengais arti dalam pekerti
Menyingkap makna dalam tata krama
Kartini,
Ajari kami menjadi cahaya
Menebar indah kehidupan atas tiap luruh kematian
Note:
Terima kasih Mbak Hikmah Damai​ sudah menggubah dan membawakan puisi saya di Lomba Puisi dalam rangka Hari Kartini di Kementerian Koperasi, Jakarta tanggal 15 April 2015 silam.
Selamat sudah mendapatkan Predikat JUARA!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H