Kamu bisa memberikan coklat setiap harinya (kalau mampu beli sih). Bisa membawakannya setangkai mawar putih saat apel malam minggu ke rumahnya. Ataupun sekedar mengirim pesan berupa gombalan receh ala-ala Dilan 1990. Kejutan sederhana yang tiba-tiba justru bisa membuat hubunganmu dengan dia jadi berasa romantis.
Kalaupun memberikan hal-hal semacam itu masih terasa berat buat kamu, maka bentuk perhatian yang rutin kamu berikan rasanya sudah lebih dari sekedar menunjukkan rasa kasih sayang. Perhatian sederhana tapi tidak membosankan. Maksudnya, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu bisa selalu ada buat dia, dikala sedih ataupun sedang bahagia.
Bukan hal-hal mainstream semacam "kamu udah makan belum?" atau "Lagi dimana, ngapain, sama siapa?. Seandainya cuma kalimat itu yang bisa kamu jadikan sebagai bahan obrolan, maka ada baiknya kamu merayakan hari valentine saja biar punya setidaknya satu sisi romantis dalam hubunganmu.
Memang tak ada yang salah dengan merayakan hari kasih sayang. Tapi akan menjadi suatu kesalahan kalau di hari-hari lainnya kamu justru tak pernah menunjukkan rasa kasih sayang itu dengan sebaik-baiknya. Lagian hubungan kamu dengan dia toh tak akan berakhir sebatas di tanggal 14 Februari saja. Masih banyak hari-hari indah lain yang menanti untuk dilalui.
Satu hal lagi, kalau kamu ingin menyatakan perasaan ke gebetan, usahakan jangan pas hari valentine. Iya kalau diterima, nah kalau ditolak? Bisa-bisa kamu merubah valentine menjadi fu*klentine untuk menunjukkan rasa marahmu. Seandainya diterima, lalu suatu ketika putus, kamu justru akan patah hati tiap tanggal 14 Februari.Â
Jadi, berbiasalah dalam menghadapi hari kasih sayang. Kamu masih punya 364 hari yang sudah sewajarnya juga bisa kamu gunakan untuk menunjukkan rasa kasih sayang itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H