Menikah adalah cita-cita dari hampir setiap umat manusia yang hidup di bumi ini. Entah itu laki-laki ataupun perempuan, sudah dipastikan relathionship goal mereka dengan pasangannya adalah menikah. Bagi seorang laki-laki, memutuskan untuk menikah adalah suatu keputusan penting yang dibuat dengan perhitungan yang sangat matang.Â
Faktor tanggung jawab yang lebih besar dari perempuan menjadi penyebabnya. Wajar sih, soalnya tugas utama suami kan memberi nafkah keluarga. Jadi, sebagai laki-laki ya memang sudah seharusnya mempersiapkan baik lahir maupun batin ketika memutuskan untuk mengakhiri masa lajang.Â
Setelah menkah nanti, tentu akan terasa sekali perbedanya dengan ketika masih lajang. Bukan hanya masalah tanggung jawab saja, akan tetapi juga dengan rutinitas atau kebiasaan pun juga akan berbeda. Beberapa hal tertentu mungkin masih bisa dilanjutkan. Tapi itu dengan catatan, tidak menimbulkan potensi konflik dengan istri. Misalnya saja kebiasaan bangun pagi, olahraga pagi, menabung, bersedekah ataupun hal yang bisa dianggap positif oleh kedua pihak (suami dan istri) lainnya. Lain cerita kalau kebiasaan itu kurang baik. Kurang baik disini dalam artian bisa menimbulkan potensi percekcokan dengan istri. Sebab meskipun kegiatan itu dinilai positif oleh laki-laki, belum tentu perempuan memberikan penilaian yang sama.
Dan kalau sudah seperti itu, tidak ada cara lain lagi selain mengalah. Yah, membahagiakan istri hukumnya kan wajib. Berikut ini adalah beberapa contoh kebiasaan yang akan hilang dengan sendirinya ketika seorang laki-laki sudah menikahÂ
Maen game sampai larut malam. Seru sih, tapi bisa-bisa disuruh tidur sama play station
PES dan FFA, game favorit kaum adam. Source : duniaku.net
Belum seru rasanya kalau melewati masa muda tanpa main game. Bagi anak laki-laki salah satu game yang paling populer adalah PES ataupun FIFA. Kalau sudah main game ini, dijamin bakal lupa waktu. Bukan hanya itu saja, saking konsentrasinya saat main game, terkadang telfon dari pacar, tugas sekolah, sampai kerjaan rumah sekalipun terlupakan. Ketika masih pacaran sih lupa sama pacar karena nge-game paling ributnya cuma ngambek, lhah kalau sudah nikah ? bisa-bisa piring di dapur pecah semua hanya gara-gara si suami sibuk nge-game dan lupa anak istri.Â
Nongkrong sampai larut
nongkrong sambil ngopi. Source : bergascafe.files.wordpress.com
Kalau sudah ketemu teman pasti ada saja obrolannya. Salah satu tempat yang paling enak untuk ngobrol tentu saja warung kopi. Apapun itu bentuknya, entah cafe macam starbucks ataupun warkop pinggir jalan, asal ada teman dan kopi dunia serasa hanya milik mereka saja. Dan untuk menghabiskan segelas kopi, setidaknya perlu waktu hampir 2 jam, itu juga kalau tidak nambah. Bisa-bisa baru pulang ketika sang pemilik warung berkata "maaf mas, sudah mau tutup". Namun kalau kebiasaan ini dilanjutkan, bisa-bisa istri bilang "pintu sudah saya tutup, tidur di warung kopi saja sana!!!"Â
Bangun siang saat hari libur
bangun siang. source : psikologid.com
Salah satu cita-cita mulia saat hari libur tiba adalah bangun siang. Dan kegiatan itu akan dilanjutkan dengan bermalas-malasan sepanjang hari. Tidak tertalu salah sih, sebab otak dan jiwa ini perlu diistirahatkan. Namun kalau sudah menikah apalagi punya anak, sepertinya kegiatan itu bisa memancing konflik di pagi hari. Bukan apa-apa, meskipun dirumah, pekerjaan istri dalam mengurus anak dan rumah tangga bisa dibilang tidak ada liburnya. Dengan adanya hari libur untuk suami, tentu harapan istri adalah daat membantu meringankan pekerjaan rumahnya. Eh lha ini malah males-malesan, ya bisa ribut lah.Â
Berhenti ngobrolin tentang cewek lain ketika sedang ngumpul sama teman
nggosip. Source : wartabuana.com
Ngomongin orang emang enak Apalagi kalau yang diomongin itu cewek. Salah satu hal yang paling sering dilakukan laki-laki ketika ngumpul baren teman-temannya adalah ngomongin cewek. Dari tentang hal yang biasa sampai luar biasa. Nah, ketika sudah menikah kebiasaan itu pasti akan hilang, sebab selain waktu ngumpul sama temen yang sudah mulai jarang, ketika ada waktu ngumpul barengpun biasanya sekalian dengan membawa keluarga. Family day out gitu lah. Gak lucu juga kan kalau pas ngobrolin tentang si-dia istri jadi denger? pulang dari acara bisa-bisa berantem dijalan nant.
Gak bisa lagi bebas beli ini-itu, semua harus dengan persetujuan istri
mengatur pengeluaran. source : vemale.com
Meskipun laki-laki yang kerja dan mencari nafkah, tapi kebanyakan yang mengatur anggaran keluarga adalah perempuan. Segala macam kebutuhan dan keinginan, semua yang menentukan adalah perempuan. Suami biasanya hanya mengajukan daftar keinginanya saja, masalah disetujui atau tidak itu kebijakan dari istri. Terkecuali untuk yang sifatnya kebutuhan. Ketika bujangan dulu, segala keinginan beli ini-itu jelas langsung tercapai. Ingin ini langsung beli. Ingin itu langsung ambil. Nah kalu sudah menikah tentu tak lagi bisa seerti itu, karena ada pendapat istri yang juga harus didengarkan malah mungkin harus dipatuhi.
Yah itulah beberapa hal yang mmungkin akan terjadi ketika menikah nanti. Tapi bukan berarti menikah itu mengekang kebebasan hlo yaa, cuma alangkah baiknya kalau segala sesuatu itu dibicarakan dengan baik leh suami dan istri. Intinya adalah komunikasi, agar rumah tangga tetap harmonis meskipun beberapa kebiasaan kurang baik saat lajang dulu terkadang terulang lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya